Banjarmasin (Antaranews Kalsel )- Seorang pemandu wisata senior Budi Setiawan mengakui berdasarkan pengalamannya mendampingi wisatawan mancanegara (Wisman) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ternyata perjalanan susur kanal (canal tour) adalah paling diminati.
     Lokasi yang dituju kawasan kanal atau sungai kecil yang memasuki wilayah pemukiman padat penduduk, seperti Sungai Pekapuran, Sungai Kelayan, dan Sungai Pekauman, kata Pensiunan PNS Dinas Pariwisata Kalsel, tersebut,  Selasa.
     Menurut Budi Setiawan yang sudah memiliki pelanggan tetap wisman asal Eropah tersebut, mereka wisman menilai susur kanal Banjarmasin unik dan eksotis, dan tak ada ditemui di kota manapun di dunia ini.
     Sebab sungai yang dilalui itu kecil di kiri kanan padat pemukiman sehingga berlayar seraya menikmati pemandangan eksotis yakni aktivtas masyarakat yang menggambar budaya setempat.
     "Ada warga yang lagi mencuci pakaian, di lanting (rakit terbuat dari kayu), ada warga lagi mandi, ada yang lagi bersikat gigi, ada yang lagi memancing, bahkan ada yang lagi buang air besar di sungai, sesuatu yang menurut mereka sangat unik," kata Budi Setiawan.
     Kemudian aktivitas warga yang terlihat di pelataran rumah menghadap ke sungai, seperti yang lagi main catur, main domino, anak kejar-kejaran, main layang-layang, semuanya menjadi daya tarik.
     Biasanya rute yang alamiah adalah masuk Sungai Kelayan kemudian belok ke Sungai Pekapuran dan keluar lagi ke Sungai Martapura, itu yang paling mereka suka.
     Tetapi sekarang rute tersebut kendati masih bisa dilalui tetapi sudah sangat susah karena sungainya mendangkal lantaran sampah, dan ada pipa PDAM yang dipasang rendah hingga sulit dilalui sampan atau klotok (perahu bermesin).
     Begitu juga di Sungai Pekauman masih bisa tetapi harus hati-hati lantaran dangkal serta pembangunan rumah penduduk yang menyita sungai hingga sempit.
     Oleh karena itu, Budi Setiawan mengharapkan rute wisatawan tersebut harus digalakkan karena disukai, dan makanya perlu adanya revitalisasi sungai agar mudah dilayari lagi, termasuk pipa PDAM tersebut harus diangkat lebih ke atas agar memudahkan perahu melewatinya.
     Hal lain mereka wisman kurang suka dan sering terlontar komentar mengenai banyaknya sampah yang mengapung dan larut di sungai, bahkan banyaknya sampah menumpuk di pinggir sungai dan di bawah rumah-rumah panggung bantaran sungai tersebut.
     Oleh karena itu pula adanya penanganan pemkot setempat membenahi kebersihan dengan membuatkankan bak-bak penampungan sampah di pinggir sungai supaya masyarakat  tak lagi membuang sampah ke sungai, dan masyarakat diberikan penyadaran akan kebersihan sungai, demikian Budi Setiawan. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016