Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo mengatakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) memiliki potensi sangat besar apabila ditiap desa Bumdes ini mampu dikelola dengan baik.


"Anggap saja tiap Bumdes mampu meraih keuntungan Rp1 Miliar, maka seluruh Bumdes di Indonesia yang berjumlah 74000 Bumdes bisa memiliki kapitalisasi Marketing di pasar modal sebesar Rp740 Triliun, belum pernah ada BUMN yang memiliki kapitalisasi sebesar ini," ujar Eko di Jakarta, Rabu.

Eko mengatakan, meraih keuntungan Rp1 Miliar bagi sebuah Bumdes bukan sesuatu yang mustahil, karena beberapa Bumdes bahkan ada yang berhasil meraih keuntungan bersih hingga Rp3 Miliar seperti yang terjadi di Desa Ponggok, Klaten Jawa Tengah.

Desa Ponggok ini, kata Eko, Bumdes berhasil mengelola kolam renang tak terpakai menjadi objek wisata unik yang mampu menghasilkan pendapatan dari kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara hingga sebesar Rp3 miliar.

Membuka pameran Expo Potensi Desa 2016 di Jakarta Convention Center, Eko mengatakan perlu kreativitas dalam menjalankan Bumdes, sehingga sebuah Bumdes perlu mendapat pendampingan manajemen agar bisa berkembang pesat. Kementerian BUMN sudah berjanji akan membentuk suatu Holding untuk mendampingi seluruh Bumdes se Indonesia.

Kemendes mencontohkan, kebutuhan seragam sekolah setiap tahunnya sangat besar, para ibu dan remaja puteri didesa bisa diberi pelatihan menjahit dan membatik untuk memproduksi seragam sekolah.

Eko mengharapkan pemanfaatan dana desa tidak hanya untuk membangun sarana infrastruktur di desa, melainkan juga digunakan untuk pemberdayaan masyarakat dan perekonomian didesa. Sekarang ini tiap desa sudah mendapatkan dana desa berkisar Rp800 juta hingga Rp2,5 Miliar merupakan modal cukup besar untuk meningkatkan pendapatan di desa.

"Kebijakan pengelolaan dana desa oleh masyarakat ini terbukti mampu menjaga pertumbuhan Indonesia sehingga pada 2015 kemaren pertumbuhan Indonesia sebesar 4,8 persen merupakan yang tertinggi ketiga China dan India," terang Eko.

Dikatakannya, alokasi anggaran dana desa semakin meningkat setiap tahunnya, hingga 2019 diperkirakan alokasi dana desa sudah mencapai Rp111 Triliun. Indonesia  merupakan negara pertama di dunia yang memberikan kewenangan kepada desa dalam mengelola perekonomian dan pembangunan sendiri yang bertujuan mewujudkan kemandirian desa.

Kemedes berharap melalui Pameran Expo Potensi Desa 2016 yang berlangsung 13-15 Oktober bisa memotivasi dalam meningkatkan potensi desa dan meningkatkan peran serta kreatiitas Bumdes dalam mengembangkan potensi dan pendapatan desa.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016