Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan menyerukan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang damai usai pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah provinsi setempat menyampaikan yang sama.
 
Ketua MUI Provinsi Kalsel KH Husin Naparin didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua KPU Kalsel Andi Tenri Sompa dan Ketua Bawaslu Kalsel Aries Mardiono di Sekretariat MUI Kalsel di Kompleks Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Selasa.

Baca juga: MUI Kalsel gelar Taujihad pada H-1 pemilu guna cegah konflik
 
Disampaikan KH Husin Naparin, agar semua masyarakat bisa berpartisipasi aktif pada Pemilu 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden juga anggota legislatif dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat yang dilangsungkan Rabu esok.
 
Husin menuturkan masyarakat harus berpartisipasi aktif dengan menyalurkan aspirasi politik secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta menolak praktik politik transaksional, politik uang, manipulasi suara dan jual beli suara.
 
Ketua MUI Kalsel juga menyerukan semua pihak agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan Pemilu 2024 dengan mengutamakan kepentingan bersama sebagai bangsa, menghindari politik golongan dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah yang didasari nilai agama.
 
Selanjutnya, kata KH Husin Naparin, MUI Kalsel mengingatkan masyarakat Banua (Kalsel) terutama umat Islam "Banua" atau Kalimantan Selatan harus memilih pemimpin karena kewajiban.

Baca juga: Bawaslu-MUI HST ajak pemilih pemula tolak politik uang
 
Berdasarkan hasil Ijtimak Ulama Komisi Fatwa Se- Indonesia Il periode 2009, dijelaskan dia, umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil yang beriman dan bertakwa, jujur, terpercaya, aktif dan aspiratif, mempunyai kemampuan, dan memperjuangkan kepentingan umat Islam serta dapat mengemban tugas amar ma’ruf nahi munkar.
 
MUI Kalsel pun menyerukan kepada para pengurus MUI di semua tingkatan yang ikut terlibat dalam konstalasi politik praktis untuk menjadi teladan dan menerapkan politik yang berakhlak mulia, politik yang bebas, jujur dan adil serta ikut berupaya mencegah terjadinya politik uang dan politik curang.
 
Tidak ketinggalan, katanya, diserukan agar para ASN, TNI/Polri, kepala desa dan perangkat dapat menjaga integritas dan profesionalitas dengan memegang dan menegakkan prinsip netralitas dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.

Baca juga: Bawaslu Kalsel gandeng MUI serukan tolak politik uang
 
MUI Kalsel menghendaki agar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bekerja secara profesional mengedepankan prinsip independensi, netralitas dan imparsialitas sehingga dapat menghasilkan Pemilu yang berkualitas dan berintegritas.
 
Kemudian lanjut Husin Naparin, MUI mendorong agar pemimpin nasional yang akan datang harus menjadikan etika, integritas dan hukum sebagai panglima dalam menjalankan roda pemerintahan.
 
Terakhir, MUI menyerukan kepada media massa, media elektronik dan media online untuk bersikap netral dan pro aktif mendidik masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita bohong (hoaks) atau ujaran kebencian.
 
Sehari sebelum, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Kalsel dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel juga menyerukan Pemilu Damai 2024 di Kantor Sekretariat Muhammadiyah Kalsel di Kota Banjarmasin.

Baca juga: Pesan MUI Kalsel untuk Pemilu berkualitas hindari politik uang
 
Ketua MUI Kalsel KH Husin Naparin didampingi Forkopimda serta ketua KPU Kalsel dan Ketua Bawaslu Kalsel saat menyampaikan seruan Pemilu Damai 2024 di Kantor Sekretariat MUI Kalsel di komplek Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Selasa (13/2/2024). (ANTARA/HO-Adpim Kalsel)

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024