Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Banjarmasin Handy Heryudhitiawan menyatakan, pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Banjarmasin tetap berlanjut.


Pernyataan General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) I Cabang Banjarmasin itu pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa.

"Insya Allah, November mendatang pengumuman pemenang lelang oleh Tim AP pusat, dan memulai pekerjaan pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor tersebut," tuturnya didampingi Pemimpin Proyek Taochid P Hadi.

Pernyataan GM AP I Banjarmasin tersebut menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan, serta menepis isu-isu negatif terkait pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor (27 kilometer utara Banjarmasin).

"Kita berterima kasih atas perhatian dan dukungan semua pihak guna terwujudnya Bandara Sjamsudin Noor yang lebih representatif sebagai sebuah bandara yang juga bertaraf internasional," demikian Handy.

Sementara itu, pemimpin proyek (pimpro) pengembangan Bandara Sjamsudin Noor Taochid menambahkan, proses lelang kini sudah hampir memasuki tahap akhir, yaitu membuka sampul II berupa penawaran pembiayaan.

Proyek pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang kini dalam proses lelang yaitu paket II dengan pagu pembiayaan sekitar Rp900 miliar, lanjutnya dalam RDP yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kalsel H Bardiansyah.

"Paket II pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor itu antara lain terdiri dari lapangan parkir pesawat (apron), serta sarana dan prasarana penunjang lain," demikian Taochid.

Sebelumnya Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Riswandi mengharapkan, agar pelaksanaan pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor jangan molor lagi, apalagi sampai batal.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengan itu mengatakan, harapan masyarakat di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini sudah terlanjur tinggi terhadap pembangunan bandara tersebut.

Oleh sebab itu sampai mengaburkan harapan dan menghilangkan kepercayaan masyarakat, seperti membatal pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor atau mengalihkannya ke provinsi lain, demikian Riswandi.

Pendapat dan harapan serupa dari anggota Komisi III DPRD Kalsel lain diantaranya H Hormansyah dan H Fikri, seraya menambahkan, pada 2017 pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang berada di wilayah Kota Banjarbaru itu terealisasi atau selesai pelaksanaannya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016