Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan memberikan sosialisasi terkait pencegahan demam berdarah dengue bagi para santri  serta tenaga pengajar di Pondok Pesantren Nurul Mustofa Kelurahan Mabuun sebagai upaya edukasi tentang pengendalian  penyakit menular ini.

Pejabat sementara Kadinkes Tabalong Hamrani mengatakan melalui sosialisasi dan edukasi diharapkan penghuni Ponpes  lebih memahami dalam pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD.

Baca juga: Bupati HST ajak masyarakat hidup sehat guna tekan peningkatan kasus DBD

"Sosialisasi dan edukasi juga kita lakukan melalui media sosial maupun secara langsung oleh puskesmas dan bidang promosi kesehatan," jelas Hamrani di Tabalong, Jumat 

Daam sosialisasi ini peserta diberikan pemahaman pencegahan DBD dengan fogging tidak efektif sebaliknya  Abatisasi lebih efektif untuk menghambat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Hamrani menyebutkan saat ini  terdata sebanyak  400 orang suspek DBD dan tujuh orang dinyatakan positif demam berdarah dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnosa dokter.


Mengingat tingginya curah hujan  maka setiap pasien demam akan dikategorikan sebagai suspek DBD sebagai kewaspadaan dini, sehingga tidak ada keterlambatan dalam penanganan.

Sebelumnya Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus gerakan satu rumah satu Jumantik yang diimplementasikan daam kegiatan lomba kawasan bebas jentik satu desa/kelurahan satu kawasan lomba.

Surat edaran ini untuk menghimbau dan mendorong masyarakat termasuk kalangan ASN agar melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.

Baca juga: Belum KLB, Dinkes HST lakukan "fogging" sikapi peningkatan kasus DBD

 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024