Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengusulkan dibukanya warung elektronik (E-Warung) ke Kementerian Sosial untuk membantu peserta Program Keluarga Harapan di kota itu.
"Kami sudah mengusulkan sebanyak 10 warung elektronik dibantu Kemensos sehingga bisa melayani peserta PKH," ujar Kepala Dinsosnaker Banjarbaru M Hilman di Banjarbaru, Jumat.
Ia mengatakan, surat usulan sudah disampaikan ke Kemensos dan optimistis permohonan dikabulkan karena Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sempat menjanjikan memberikan E-Warung.
Dijelaskan, Mensos dalam kunjungan saat penyerahan simbolis dana PKH di Banjarbaru pertengahan September 2016 menyatakan siap membantu enam E-Warung di kota setempat.
"Mensos menyatakan siap membantu enam E-Warung, tetapi kami usulkan agar dibantu 10 unit sehingga bisa melayani peserta PKH yang jumlahnya mencapai 3.000 rumah tangga," ungkapnya.
Menurut dia, jika usul 10 E-Warung disetujui kemensos maka penempatan lokasinya diarahkan di lima kecamatan yang ada di Banjarbaru khususnya di titik yang banyak peserta PKH.
"Lokasi E-Warung masih belum kami tentukan, tetapi tersebar pada lima kecamatan sehingga bisa melayani para peserta PKH yang tempat tinggalnya menyebar," ucap dia.
Dikatakan, warung elektronik adalah program kemensos untuk membantu peserta PKH memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Disebutkan, layanan jual beli bahan pokok tidak menggunakan uang tunai tetapi memakai voucher yang bisa dipakai untuk membeli barang di warung yang menerapkan sistem elektronik itu.
"Penggunaannya khusus bagi peserta PKH dan transaksinya bukan dengan uang tunai tetapi memakai voucher yang uangnya berasal dari dana PKH sehingga orang lain tidak bisa membeli," jelasnya.
Ditambahkan, bahan pokok yang dijual di E-Warung harganya lebih murah dibanding di pasaran karena didatangkan langsung oleh Bulog sehingga harga jual relatif lebih murah.
"Seluruh barangnya berasal dari Bulog sehingga harga lebih murah dibanding harga pasar dan sesuai tujuannya yakni membantu peserta PKH memenuhi kebutuhan hidup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kami sudah mengusulkan sebanyak 10 warung elektronik dibantu Kemensos sehingga bisa melayani peserta PKH," ujar Kepala Dinsosnaker Banjarbaru M Hilman di Banjarbaru, Jumat.
Ia mengatakan, surat usulan sudah disampaikan ke Kemensos dan optimistis permohonan dikabulkan karena Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sempat menjanjikan memberikan E-Warung.
Dijelaskan, Mensos dalam kunjungan saat penyerahan simbolis dana PKH di Banjarbaru pertengahan September 2016 menyatakan siap membantu enam E-Warung di kota setempat.
"Mensos menyatakan siap membantu enam E-Warung, tetapi kami usulkan agar dibantu 10 unit sehingga bisa melayani peserta PKH yang jumlahnya mencapai 3.000 rumah tangga," ungkapnya.
Menurut dia, jika usul 10 E-Warung disetujui kemensos maka penempatan lokasinya diarahkan di lima kecamatan yang ada di Banjarbaru khususnya di titik yang banyak peserta PKH.
"Lokasi E-Warung masih belum kami tentukan, tetapi tersebar pada lima kecamatan sehingga bisa melayani para peserta PKH yang tempat tinggalnya menyebar," ucap dia.
Dikatakan, warung elektronik adalah program kemensos untuk membantu peserta PKH memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Disebutkan, layanan jual beli bahan pokok tidak menggunakan uang tunai tetapi memakai voucher yang bisa dipakai untuk membeli barang di warung yang menerapkan sistem elektronik itu.
"Penggunaannya khusus bagi peserta PKH dan transaksinya bukan dengan uang tunai tetapi memakai voucher yang uangnya berasal dari dana PKH sehingga orang lain tidak bisa membeli," jelasnya.
Ditambahkan, bahan pokok yang dijual di E-Warung harganya lebih murah dibanding di pasaran karena didatangkan langsung oleh Bulog sehingga harga jual relatif lebih murah.
"Seluruh barangnya berasal dari Bulog sehingga harga lebih murah dibanding harga pasar dan sesuai tujuannya yakni membantu peserta PKH memenuhi kebutuhan hidup," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016