Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyatakan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat cukup signifikan pada Januari 2024.
 
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin di Banjarmasin, Selasa, mengatakan tiga kota/Kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan jumlah DBD cukup tinggi.

Baca juga: Kasus demam berdarah di Tapin capai 99 orang
 
Ia menyebutkan Kabupaten Banjar menduduki kasus DBD tertinggi selama Januari 2024 sebanyak 222 kasus, Kabupaten mencapai 155 kasus.
 
Kemudian, posisi ketiga tertinggi ditempati Kabupaten Tanah Laut mencapai 148 kasus.
 
Diauddin mengimbau masyarakat di Kalsel harus sangat mewaspadai terhadap penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.
 
Menurut dia, data menunjukkan sebanyak 1.062 kasus tersebar pada 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalsel selama periode 1-27 Januari 2024.

Baca juga: Dinkes Kalsel minta pemda tingkatkan kewaspadaan hadapi DBD
 
"Bahkan ada delapan orang yang meninggal dunia akibat DBD sepanjang Januari 2024," papar Diauddin.
 
Dia pun menyampaikan kasus DBD pada Januari 2024 melebihi jumlah DBD selama Januari 2023.
 
"Untuk itu kita harus antisipasi hal tersebut agar penyebaran nyamuk DBD ini dapat ditangani lebih cepat," ucap Diauddin.
 
Diauddin mengungkapkan lonjakan kasus DBD disebabkan faktor cuaca saat musim hujan kerap terjadi pada beberapa hari terakhir ini mengakibatkan genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Baca juga: Kalsel kemarin, 133 orang terserang DBD hingga pasien COVID-19 hanya isolasi
 
"Hidup nyamuk ini kan ada di genangan air bersih yang tidak mengalir," ucapnya.
 
Untuk itu, Diauddin meminta masyarakat meningkatkan kesadaran untuk bersama-sama membersihkan lingkungan tempat tinggal dengan menerapkan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk menggunakan cairan antinyamuk, memberantas jentik dengan larvasida pada genangan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
 
"Oleh karena itu diperlukan sinergi lintas sektor untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus dengue dengan 3M plus," ungkapnya.
 
Selain 3M plus, pihaknya juga melakukan berbagai langkah antisipasi dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan terkait upaya pemberantasan jentik nyamuk yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
 
"Atas arahan gubernur, kita juga melakukan gotong royong massal di seluruh SKPD, dan juga membentuk tim yang ditugaskan mengecek jentik-jentik yang ada di perkantoran" ujarnya.

Baca juga: 82 kasus ditemukan, Kalsel waspada DBD
 
Data kasus DBD di Kalsel pada Januari 2024. ANTARA/HO-MC Kalsel

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024