Tuan Guru Haji (TGH) Zainuddin Rais dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya mengingatkan bagi mereka atau kaum Muslim yang bahil (kikir/pelit).
"Karena sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bahwa surga diharamkan bagi orang pelit," ujar TGH Zainuddin dalam tausiyahnya, Sabtu pagi dengan mengutip isi Kitab Ihyaulumuddin karya Imam Ghazali.
Pasalnya, lanjut TGH Zainuddin mengutip Kitab Ihyaulumuddin, bahwa Rasulullah Saw menyatakan, "Allah membenci orang yang pelit, kendati memiliki ilmu".
Masih mengutip Hadits Rasulullah Saw, TGH Zainuddin menambahkan, bahwa sifat bahil atau pelit tidak menebus/menggantinya dengan puasa seratus tahun.
Begitu pula dengan shalat Tahajud seribu malam tidak bisa menggantikan sifat pelit tersebut, kecuali bersadakah, tambah Tuan Guru yang mengisi pengajian rutin di Masjid Assa'adah tersebut tiap pagi Sabtu (manakala tidak berhalangan).
Menurut dia, puasa merupakan penghancur atau buat kontrol terhadap hawa nafsu agar bisa terkendali sehingga tidak membuat penyakit hati kronis yang sulit pengobatannya.
"Untuk pengobatan penyakit hati, tidak ada pilihan lain kecuali mencintai Allah, yang pada gilirannya bisa mendatangkan hidayah dan berkah," lanjutnya.
"Apalagi sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, bahwa tidak sempurna iman seseorang, kecuali mencintai Allah melebihi dari mencintai diri sendiri," demikian TGH Zainuddin Rais.
Berbagai contoh atau ilustrasi terkait penyakit hati dan bahil/kikir dalam fenomena kehidupan masa lalu hingga sekarang yang bisa menjadi pembelajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Karena sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bahwa surga diharamkan bagi orang pelit," ujar TGH Zainuddin dalam tausiyahnya, Sabtu pagi dengan mengutip isi Kitab Ihyaulumuddin karya Imam Ghazali.
Pasalnya, lanjut TGH Zainuddin mengutip Kitab Ihyaulumuddin, bahwa Rasulullah Saw menyatakan, "Allah membenci orang yang pelit, kendati memiliki ilmu".
Masih mengutip Hadits Rasulullah Saw, TGH Zainuddin menambahkan, bahwa sifat bahil atau pelit tidak menebus/menggantinya dengan puasa seratus tahun.
Begitu pula dengan shalat Tahajud seribu malam tidak bisa menggantikan sifat pelit tersebut, kecuali bersadakah, tambah Tuan Guru yang mengisi pengajian rutin di Masjid Assa'adah tersebut tiap pagi Sabtu (manakala tidak berhalangan).
Menurut dia, puasa merupakan penghancur atau buat kontrol terhadap hawa nafsu agar bisa terkendali sehingga tidak membuat penyakit hati kronis yang sulit pengobatannya.
"Untuk pengobatan penyakit hati, tidak ada pilihan lain kecuali mencintai Allah, yang pada gilirannya bisa mendatangkan hidayah dan berkah," lanjutnya.
"Apalagi sebagaimana Sabda Rasulullah Saw, bahwa tidak sempurna iman seseorang, kecuali mencintai Allah melebihi dari mencintai diri sendiri," demikian TGH Zainuddin Rais.
Berbagai contoh atau ilustrasi terkait penyakit hati dan bahil/kikir dalam fenomena kehidupan masa lalu hingga sekarang yang bisa menjadi pembelajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024