Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, melakukan gerakan nasional (Gernas) penanganan dampak El Nino dengan penanaman 800 hektare lahan sawah di Kecamatan Kelua, Banua Lawas dan Pugaan.
Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DP2TPH) Kabupaten Tabalong Kurdiansyah mengatakan untuk mendukung gerakan ini dialokasikan sekitar 22 ton benih bagi lahan sawah yang terdampak banjir.
Baca juga: DP2TPH Tabalong catat 1.668 hektare sawah terdampak banjir
"Gernas El Nino telah kita tanam sekitar 800 hektare lahan sawah yang terdampak banjir," jelas Kurdiansyah di Tabalong, Senin.
Selain Gernas El Nino penanganan terhadap lahan yang terdampak banjir berupa bantuan dari APBN 2024 yakni biofortikasi dengan luas 596 hektare atau 14,9 ton dengan sasaran Kecamatan Muara Uya, Haruai, Upau dan Pugaan.
Biofortikasi sendiri proses penambahan atau peningkatan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan melalui pemuliaan tanaman seperti pemuliaan konvensional dan penggunaan pupuk organik.
"Untuk bantuan biofortikasi di empat kecamatan masing-masing 25 kilogram dengan total luas 596 hektare," jelas Kurdiansyah.
Baca juga: Jadi binaan Adaro, Dapur Pepaya optimis bisa berkembang
Salah satu petani di Kecamatan Muara Uya Dwi mengatakan program Gernas El Nino ini cukup membantu dalam penanganan lahan yang terdampak banjir.
"Akibat banjir bibit yang telah disemai rusak dan bantuan bibit dari Pemerintah Daerah cukup membantu ," ungkap Dwi.
Sebelumnya Dinas Pertanian Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mendata sebanyak 1.668 hektare lahan sawah terdampak banjir tersebar di delapan kecamatan.
"Total 1.668 hektare sawah yang terendam banjir di delapan kecamatan," jelas Kurdiansyah.
Masing-masing sawah yang terendam banjir di Kecamatan Tanta 15 hektare, Kelua 998 hektare, Pugaan 16 hektare, Banua Lawas 148 hektare, Muara Harus 52 hektare, Tanjung 50 hektare, Haruai 91 hektare dan Upau 297 hektare.
Baca juga: Sanggar Seni Mekar Sari Tabalong lestarikan kesenian Kuda Lumping
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DP2TPH) Kabupaten Tabalong Kurdiansyah mengatakan untuk mendukung gerakan ini dialokasikan sekitar 22 ton benih bagi lahan sawah yang terdampak banjir.
Baca juga: DP2TPH Tabalong catat 1.668 hektare sawah terdampak banjir
"Gernas El Nino telah kita tanam sekitar 800 hektare lahan sawah yang terdampak banjir," jelas Kurdiansyah di Tabalong, Senin.
Selain Gernas El Nino penanganan terhadap lahan yang terdampak banjir berupa bantuan dari APBN 2024 yakni biofortikasi dengan luas 596 hektare atau 14,9 ton dengan sasaran Kecamatan Muara Uya, Haruai, Upau dan Pugaan.
Biofortikasi sendiri proses penambahan atau peningkatan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan melalui pemuliaan tanaman seperti pemuliaan konvensional dan penggunaan pupuk organik.
"Untuk bantuan biofortikasi di empat kecamatan masing-masing 25 kilogram dengan total luas 596 hektare," jelas Kurdiansyah.
Baca juga: Jadi binaan Adaro, Dapur Pepaya optimis bisa berkembang
Salah satu petani di Kecamatan Muara Uya Dwi mengatakan program Gernas El Nino ini cukup membantu dalam penanganan lahan yang terdampak banjir.
"Akibat banjir bibit yang telah disemai rusak dan bantuan bibit dari Pemerintah Daerah cukup membantu ," ungkap Dwi.
Sebelumnya Dinas Pertanian Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mendata sebanyak 1.668 hektare lahan sawah terdampak banjir tersebar di delapan kecamatan.
"Total 1.668 hektare sawah yang terendam banjir di delapan kecamatan," jelas Kurdiansyah.
Masing-masing sawah yang terendam banjir di Kecamatan Tanta 15 hektare, Kelua 998 hektare, Pugaan 16 hektare, Banua Lawas 148 hektare, Muara Harus 52 hektare, Tanjung 50 hektare, Haruai 91 hektare dan Upau 297 hektare.
Baca juga: Sanggar Seni Mekar Sari Tabalong lestarikan kesenian Kuda Lumping
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024