Usaha makanan ringan dengan menggunakan bahan baku buah pepaya mulai dirintis Eka warga Desa Juai Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan sejak 2022.
Kini aneka olahan berupa keripik, sukade pepaya hingga permen menjadi salah satu usaha menengah, kecil dan mikro yang menjadi binaan PT Adaro Indonesia.
"Seleksi melalui Adaro Spectapreneur bersama puluhan UMKM baru lainnya dan Alhamdulillah Dapur Pepaya terpilih sebagai binaan Adaro," jelas Eka di Tabalong, Senin.
Baca juga: Adaro raih berbagai penghargaan berkat konsisten menerapkan ESG
Lewat seleksi bersama puluhan UMKM lokal di 'Bumi Saraba Kawa' ini Dapur Pepaya terpilih berdasarkan kriteria yakni memiliki legalitas, produk yang unik/kearifan lokal dan berkomitmen untuk maju bersama.
Eka pun optimis usaha rumahan miliknya bisa berkembang dengan adanya dukungan dari Adaro berupa pelatihan dan bantuan peralatan.
Dalam satu bulan ia bisa memproduksi 500 bungkus sukade pepaya dengan harga Rp5.000 per bungkus termasuk kripik pepaya dengan pilihan rasa gurih dan pedas yang dijual Rp15 ribu per bungkus.
Untuk bahan baku pepaya dibeli dari petani lokal di Desa Juai mengingat desa ini menjadi salah satu kawasan budidaya pepaya jenis California.
Sebelumnya Eka merintis usaha rumahan ini dengan mengikuti pelatihan pengolahan makanan yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Sembilan UMKM baru di Tabalong terpilih jadi binaan Adaro
"Saat ikut pelatihan saya coba memproduksi sukade dari pepaya dan respon pembeli cukup bagus," cerita Eka.
Ia pun makin termotivasi mencoba jenis olahan pepaya lainnya dengan belajar secara otodidak melalui kanal YouTube berupa keripik pepaya dan permen pepaya.
Hasilnya aneka makanan ringan produk pepaya mulai dikenal luas dan mengikuti berbagai pameran diantaranya Tabalong Festival hingga Adaro Spectapreneur.
Di acara tahunan Adaro Spectapreneur yang dilaksanakan 29 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024 Dapur Pepaya mengikuti seleksi dan masuk sembilan UMKM yang dibina Adaro.
Bentuk bantuan yang diberikan Adaro berupa permodalan dan peralatan penunjang untuk memaksimalkan produksi UMKM.
Baca juga: Said miliki keahlian pengelasan berkat program Adaro vokasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kini aneka olahan berupa keripik, sukade pepaya hingga permen menjadi salah satu usaha menengah, kecil dan mikro yang menjadi binaan PT Adaro Indonesia.
"Seleksi melalui Adaro Spectapreneur bersama puluhan UMKM baru lainnya dan Alhamdulillah Dapur Pepaya terpilih sebagai binaan Adaro," jelas Eka di Tabalong, Senin.
Baca juga: Adaro raih berbagai penghargaan berkat konsisten menerapkan ESG
Lewat seleksi bersama puluhan UMKM lokal di 'Bumi Saraba Kawa' ini Dapur Pepaya terpilih berdasarkan kriteria yakni memiliki legalitas, produk yang unik/kearifan lokal dan berkomitmen untuk maju bersama.
Eka pun optimis usaha rumahan miliknya bisa berkembang dengan adanya dukungan dari Adaro berupa pelatihan dan bantuan peralatan.
Dalam satu bulan ia bisa memproduksi 500 bungkus sukade pepaya dengan harga Rp5.000 per bungkus termasuk kripik pepaya dengan pilihan rasa gurih dan pedas yang dijual Rp15 ribu per bungkus.
Untuk bahan baku pepaya dibeli dari petani lokal di Desa Juai mengingat desa ini menjadi salah satu kawasan budidaya pepaya jenis California.
Sebelumnya Eka merintis usaha rumahan ini dengan mengikuti pelatihan pengolahan makanan yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Sembilan UMKM baru di Tabalong terpilih jadi binaan Adaro
"Saat ikut pelatihan saya coba memproduksi sukade dari pepaya dan respon pembeli cukup bagus," cerita Eka.
Ia pun makin termotivasi mencoba jenis olahan pepaya lainnya dengan belajar secara otodidak melalui kanal YouTube berupa keripik pepaya dan permen pepaya.
Hasilnya aneka makanan ringan produk pepaya mulai dikenal luas dan mengikuti berbagai pameran diantaranya Tabalong Festival hingga Adaro Spectapreneur.
Di acara tahunan Adaro Spectapreneur yang dilaksanakan 29 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024 Dapur Pepaya mengikuti seleksi dan masuk sembilan UMKM yang dibina Adaro.
Bentuk bantuan yang diberikan Adaro berupa permodalan dan peralatan penunjang untuk memaksimalkan produksi UMKM.
Baca juga: Said miliki keahlian pengelasan berkat program Adaro vokasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024