Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan M Syarifuddin menyampaikan Geopark Pegunungan Meratus sudah siap dinilai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2024.
 
"Kita sudah membenahi apa-apa saja yang direkomendasikan Sekjen UNESCO yang pernah datang ke sini," ujarnya di Banjarmasin, Minggu.

Baca juga: Sentuhan jamu jadikan Kampung Pejabat situs Geopark Meratus
 
Dia pun menyampaikan, Geopark "Taman Bumi" Pegunungan Meratus Nasional sejak 2018 sudah diajukan ke UGG untuk diakui sebagai salah satu geopark dunia.
 
"Penilaiannya tahun 2024 ini, kita optimis berhasil," ujarnya.
 
Karena, kata Syarifuddin, Pemprov Kalsel terus melakukan pembenahan sarana prasarana dan lainnya untuk meningkatkan poin penilaian.
 
Diantaranya, ungkap dia, sarana petunjuk arah dan juga informasi tentang situs-situs Geopark Pegunungan Meratus.
 
"Termasuk juga terus mengedukasi masyarakat di daerah sekitar situs Geopark, hingga bisa melestarikannya," katanya.
 
Karena, tutur Syarifuddin, pengetahuan masyarakat tentang geopark ini masuk poin penilaian cukup tinggi, karenanya sering dilakukan sosialisasi dan pelatihan terkait semua itu.

Baca juga: Tahta Pangeran Suryanata di Gunung Pamaton yang bersejarah
 
Sebagaimana diketahui, ujar dia, Geopark Pegunungan Meratus Nasional yang diajukan untuk diakui dunia memiliki 54 situs yang tersebar di empat penjuru angin, Barat, Utara, Selatan dan Timur.
 
Sebagaimana diketahui, Geopark Pegunungan Meratus dalam ilmu geologi terbentuk dari susunan kerak samudera yang disebut ophiolite, yang terangkat ke permukaan sejak 200-150 juta tahun lalu.
 
Geopark Pegunungan Meratus menggambarkan keindahan alam di Provinsi Kalimantan Selatan, selain hutan dan pegunungan, juga aliran air, danau serta bebatuan yang menunjukkan sejarah bumi.
 
Selain tentang alam dan juga isinya, seperti intan yang berkilau, juga terkandung di dalamnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
 
"Semuanya bagian pariwisata Kalsel," ujar Syarifuddin.

Baca juga: Dari Sasirangan, Sungai Jingah berlabeli Situs Geopark Meratus

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024