Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Menyambut tahun baru Islam, 1 Miharram 1438 Hijriah, Sabtu (1/10) malam, sebagian kaum Muslim di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melakukan ibadah iktikaf di masjid-masjid.


Dalam ibadah iktikaf tersebut, kaum Muslim tidak hanya berdiam diri di masjid, tetapi juga melaksanakan shalat sunat hajad, shalat taubat dan shalat sunat tasbih, selain membaca doa awal tahun serta tausyiah atau ceramah agama tentang penanggalan hijriah.

Sebelumnya kaum Muslim sesudah shalat Ashar pada akhir Zulhijah 1437 H, baik perorangan maupun berjamaah membaca doa akhir tahun, sebagaimana kelompok pengajian ibu-ibu di Jalan Gajah Mada Beruntung Jaya.

Semua amalan menyambut tahun baru Islam itu, termasuk doa akhir dan awal tahun yang pada pokoknya mengharapkan masa depan yang lebih baik, terhindar dari segala bala bencana serta fitnah.

Seorang dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin Prof Dr Asmaraman dalam tausyiahnya menerangkan tentang keutamaan serta hal-hal yang terjadi pada Muharram yang bisa menjadi pembelajaran bagi kaum Muslim.

Keutamaan Muharram, selain masuk empat bulan yang diharamkan Allah swt sepanjang tahun hijriah, seperti berperang, juga banyak kifarat atau kelebihan bila melakukan amal kebajikan - "amar makruf nahi munkar" (melakukan kebaikan dan mencegah ketidakbaikan).

Oleh karenanya Islam menganjurkan kaum Muslim juga agar memperbanyak melakukan amal kebaikan, seperti memberi sedekah atau mengasih makan kepada fakir miskim dan anak yatim.

Kemudian peristiwa atau kejadian pada Muharram yang bisa menjadi renungan dan pembelajaran bagi kaum Muslim, yaitu Allah swt menyelamatkan Nabi Ibrahim alaihi salam (as) dari kobaran api atas kezaliman Raja Nambrut ketika itu.

Selain itu, menyelamatkan Nabi Musa as bersama pengikutnya dari kejaran firaun, serta meluluhlantakan tentara Abraham dengan pasukan gajah yang hendak merusak kabah.

Kaum Muslim di "kota seribu sungai" Banjarmasin dalam menyambut tahun baru hijriah mengisinya dengan kegiatan bernuansa islami, tidak seperti saat pisah sambut tahun baru masehi yang biasanya penuh hura-hura.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016