Martapura, (AntaranewsKalsel) - Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Khalilurahman mengatakan, Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa sehingga nilai-nilai terkandung didalamnya harus diamalkan seluruh rakyat Indonesia.


"Nilai-nilai ideologi Pancasila harus diamalkan karena sudah terbukti menjadi alat pemersatu bangsa," ujar bupati usai memimpin apel hari kesaktian Pancasila di Kota Martapura, Sabtu.

Dijelaskan, Pancasila sebagai ideologi harus dimaknai bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya harus mampu diterapkan dalam setiap sendi-sendi kehidupan.

Disisi lain, hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober bukan hanya upacara seremonial tetapi harus dimaknai sebagai momentum lebih memantapkan ideologi negara itu.

Dijelaskan, Pancasila sebagai ideologi harus bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dapat mempersatukan seluruh rakyat meski berbeda suku dan agama.

"Momentum hari kesaktian Pancasila harus dijadikan sarana menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara dan nilai-nilainya terbukti bisa menyatukan Indonesia dalam NKRI," ungkapnya.

Menurut dia, hari kesaktian Pancasila juga harus dijadikan momentum untuk membangun bangsa dan negara yang lebih baik dan maju sehingga hasil-hasil pembangunan bisa dinikmati rakyat.

"Hal ini sejalan dengan tema nasional yakni kerja nyata untuk kemajuan bangsa sebagai wujud pengamalan pancasila sehingga seluruh aparatur harus bekerja demi kemajuan bangsa," ucapnya.

Sementara itu, upacara peringatan hari kesaktian Pancasila yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Banjar diikuti ratusan peserta terdiri dari berbagai unsur dan perwakilan.

Peserta diantaranya anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Banjar, PNS, pelajar, mahasiswa, legiun veteran, personel TNI/Polri serta para undangan lainnya.

Upacara yang berlangsung khidmat diisi pembacaan ikrar mengajak seluruh masyarakat Indonesia semangat menjaga dan memperkokoh NKRI dipimpin Wakil Ketua DPRD Saidan Fahmi.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016