Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan mencatat petani cabai mampu memproduksi cabai rawit hingga mencapai 22,5 ton per hektare.
"Mayoritas jenis cabai yang ditanam oleh petani adalah cabai rawit jenis aura, ori 212, wiji tani bara dan absolute 69," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra di Batulicin Kamis.
Baca juga: Warga Tanah Bumbu keluhkan harga cabai makin "pedas"
Dia mengatakan luas tanam yang sudah terealisasi pada periode 2023 mencapai 172 hektare yang tersebar di seluruh Kabupaten Tanah Bumbu.
Tanaman yang sudah produksi secara terus menerus dan berkelanjutan seluas 155 hektare dan sisanya dalam tahap pertumbuhan atau belum produksi seluas 17 hektare.
Menurut Robby, tanaman cabai merupakan tahunan atau tanaman berumur panjang yang dapat hidup 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan unsur hara nya tercukupi.
Untuk mencegah gagal panen dan memaksimalkan hasil produksi, DKPP Tanah Bumbu melalui penyuluh pertanian memberikan edukasi dan pemahaman kepada para petani mengenai teknik perawatan tanaman cabai.
DKPP Tanah Bumbu juga menyalurkan bantuan aneka bibit cabai untuk ditanam di lahan seluas 20 hektare melalui sumber dana APBN.
Robby menuturkan Pemkab Tanah Bumbu juga menyalurkan bibit cabai jenis rawit di lahan seluas lima hektare dan cabai besar seluas sepuluh hektare menggunakan dana APBD.
Baca juga: Harga cabai di Tanah Bumbu semakin "pedas"
Sebelumnya, Pemkab Tanah Bumbu juga meluncurkan program gerakan tanam cabai untuk meningkatkan produksi cabai sebagai upaya memenuhi kebutuhan ketersediaan cabai terhadap masyarakat sehingga harga cabai dapat terkendali dan inflasi juga terjaga.
Beberapa kecamatan yang menjadi sentra penanaman cabai di Tanah Bumbu, antara lain Sungai Loban, Kusan Tengah, Kuranji, Kusan Hilir, Simpang Empat, Karang Bintang, dan Mentewe.
"Kami atas nama pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan khususnya cabai melalui program tanam cabai secara serentak," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Mayoritas jenis cabai yang ditanam oleh petani adalah cabai rawit jenis aura, ori 212, wiji tani bara dan absolute 69," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Tanah Bumbu Robby Chandra di Batulicin Kamis.
Baca juga: Warga Tanah Bumbu keluhkan harga cabai makin "pedas"
Dia mengatakan luas tanam yang sudah terealisasi pada periode 2023 mencapai 172 hektare yang tersebar di seluruh Kabupaten Tanah Bumbu.
Tanaman yang sudah produksi secara terus menerus dan berkelanjutan seluas 155 hektare dan sisanya dalam tahap pertumbuhan atau belum produksi seluas 17 hektare.
Menurut Robby, tanaman cabai merupakan tahunan atau tanaman berumur panjang yang dapat hidup 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan unsur hara nya tercukupi.
Untuk mencegah gagal panen dan memaksimalkan hasil produksi, DKPP Tanah Bumbu melalui penyuluh pertanian memberikan edukasi dan pemahaman kepada para petani mengenai teknik perawatan tanaman cabai.
DKPP Tanah Bumbu juga menyalurkan bantuan aneka bibit cabai untuk ditanam di lahan seluas 20 hektare melalui sumber dana APBN.
Robby menuturkan Pemkab Tanah Bumbu juga menyalurkan bibit cabai jenis rawit di lahan seluas lima hektare dan cabai besar seluas sepuluh hektare menggunakan dana APBD.
Baca juga: Harga cabai di Tanah Bumbu semakin "pedas"
Sebelumnya, Pemkab Tanah Bumbu juga meluncurkan program gerakan tanam cabai untuk meningkatkan produksi cabai sebagai upaya memenuhi kebutuhan ketersediaan cabai terhadap masyarakat sehingga harga cabai dapat terkendali dan inflasi juga terjaga.
Beberapa kecamatan yang menjadi sentra penanaman cabai di Tanah Bumbu, antara lain Sungai Loban, Kusan Tengah, Kuranji, Kusan Hilir, Simpang Empat, Karang Bintang, dan Mentewe.
"Kami atas nama pemerintah daerah terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas pangan khususnya cabai melalui program tanam cabai secara serentak," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024