Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Mariana mengajak warga masyarakat pedesaan atau seluruh komponen di provinsinya memupuk semangat persatuan serta menjaga nilai-nilai Pancasila.

Mariana atau yang akrab dengan sapaan Hajjah Ana mengajak itu saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Sekapuk (sekitar 220 km tenggara Banjarmasin) Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Rabu.

Baca juga: Anggota DPRD Kalsel Karlie nyatakan tiap WNI harus berpedoman Pancasila

"Kita jaga nilai-nilai Pancasila dan menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika," ajak Hj Ana yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kalsel.

Sosialisasi anggota DPRD Kalsel dua periode yang mau meniti karier ke "Senayan" pada Pemilu Tahun 2024 di rumah penduduk Desa Sekapuk Tanbu itu dengan tema "Pancasila dan Semangat Persatuan".

Ia menjelaskan, sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila tersebut juga bertujuan menguatkan nilai – nilai Pancasila dan Persatuan Indonesia serta memperkuat kembali toleransi antarumat beragama.

"Mari kita rapatkan barisan dan perkuat persatuan dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, sehingga bangsa Indonesia tetap maju dan tetap ada sepanjang zaman," ajak Mariana.

Ia menambahkan, perkecil perbedaan dan perbesar persamaan, karena pada dasarnya semua rakyat Indonesia bersaudara, satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan.

Baca juga: Anggota DPRD Kalsel sasar para saksi Pemilu 2024
 
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Mariana saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Sekapuk (sekitar 220 km tenggara Banjarmasin) Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (9/1/2024). (ANTARA/HO-Humas Setwan Kalsel)
 
Silaturahmi dan dialog kebangsaan tersebut mendatangkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tanbu Halidie antara lain menuturkan, Pancasila dapat menyatukan keberagaman etnis, budaya dan agama.

Sebagai contoh seperti gereja dan masjid yang saling berdampingan, kalau hari Jumat halaman gereja jadi tempat parkir bagi umat muslim, begitu pula sebaliknya ketika hari Minggu, saling bahu membahu dan saling menjaga, kata Halidie.

Oleh karena itu, Pancasila sebagai alat pemersatu hendaknya menjadi etos bangsa dan media untuk merajut kembali persatuan bangsa, mengeratkan hubungan antaragama dan antaretnis di tengah gencarnya pengaruh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, lanjutnya.

Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Kalsel soroti rendahnya kesadaran memilah sampah
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024