Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong, Kalimantan Selatan, Alfian mengatakan 12 kecamatan di wilayah ini rawan bencana banjir dan longsor.
"Semua wilayah di Kabupaten Tabalong rawan bencana banjir dan longsor khususnya di selatan yang merupakan daerah bantaran Sungai Tabalong dan lebih rendah dibanding wilayah utara," kata Alfian di Tanjung, Jumat.
Di wilayah utara Tabalong meski merupakan dataran tinggi namun bencana banjir kerap terjadi seperti yang terjadi belum lama ini di Desa Taratau Kecamatan Jaro dan Desa Ribang Kecamatan Muara Uya.
Biasanya banjir yang melanda di wilayah utara tidak terlalu lama dibanding desa yang berada di bantaran Sungai Tabalong.
Sebelumnya Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Syarifuddin mengatakan sekitar 25.758 hektare lahan di Tabalong rawan banjir karena pemanfaatannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan
Selanjutnya sekitar 1.216 hektare masuk daerah sangat rawan banjir dan tercatat ada 76 lokasi banjir di `Bumi Saraba Kawa` ini dari total luas lahan sekitar 354.734 hektare.
"Bencana banjir di Sub-DAS Negara DAS Kalimantan Selatan bagian hilir tercatat ada 76 lokasi di wilayah Tabalong dan 149 lokasi masuk Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," kata Syarifuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Semua wilayah di Kabupaten Tabalong rawan bencana banjir dan longsor khususnya di selatan yang merupakan daerah bantaran Sungai Tabalong dan lebih rendah dibanding wilayah utara," kata Alfian di Tanjung, Jumat.
Di wilayah utara Tabalong meski merupakan dataran tinggi namun bencana banjir kerap terjadi seperti yang terjadi belum lama ini di Desa Taratau Kecamatan Jaro dan Desa Ribang Kecamatan Muara Uya.
Biasanya banjir yang melanda di wilayah utara tidak terlalu lama dibanding desa yang berada di bantaran Sungai Tabalong.
Sebelumnya Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Syarifuddin mengatakan sekitar 25.758 hektare lahan di Tabalong rawan banjir karena pemanfaatannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan
Selanjutnya sekitar 1.216 hektare masuk daerah sangat rawan banjir dan tercatat ada 76 lokasi banjir di `Bumi Saraba Kawa` ini dari total luas lahan sekitar 354.734 hektare.
"Bencana banjir di Sub-DAS Negara DAS Kalimantan Selatan bagian hilir tercatat ada 76 lokasi di wilayah Tabalong dan 149 lokasi masuk Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," kata Syarifuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016