Balangan, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Balangan, hingga kini belum berhasil mengungkap keberadaan Nenek Iyut  (80) warga Desa Kupang, RT 01, Kecamatan Lampihong yang hilang sejak, Senin (19/9).

Polisi, hingga kini masih belum berhasil membuka mulut Abdul Tahmid (35) cucu korban, yang diduga saksi kunci tentang keberadaan  Nenek Iyut.

Kapolres Balangan, AKBP Moh Zamroni mengungkapkan,  Abdul Tahmid alias Frendy yang diamankan di Mapolres Balangan terkait kasus sajam, belum bisa dimintai keterangan mengenai keberadaan neneknya.

"Setiap ditanya tentang Nenek Iyut jawabnya selalu "Rahasia Ilahi", sementara untuk pertanyaan dan kasus sajam, masih bisa dimintai keterangannya," ujarnya.

Saat ini, lanjut Sarjana Ilmu Kepolisian yang cukup ramah dan akrab dengan para media di Balangan ini, pihak Satuan Resort Kriminal (Reskrim) terus melakukan pendekatan kepada Abdul Tahmid.

"Kita terus melakukan pendekatan agar yang bersangkutan bisa memberitahukan di mana keberadaan Nenek Iyut, untuk mempermudah pencarian," katanya.

Sebelumnya, polisi sempat menduga telah menemukan Nenek Iyut, setelah tim pencarian menemukan karung di sungai, tempat di mana Nenek Iyut diduga dibuang.Ternyata, setelah dibuka karung tersebut  berisi kapuk.

Sementara itu, warga setempat dan anak dari Nenek Iyut, Imis (40) dibantu Anggota BPBD dan Tagana dari Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Balangan, dan Hulu Sungai Utara, serta anggota TNI dan Polri, terus melakukan pencarian.

Hingga berita ini diturunkan, pencarian sudah memakan waktu selama empat hari sejak dinyatakan hilang pada Senin (19/9).

Sebelumnya, Nenek Iyut dikabarkan menghilang. Warga menduga hilangnya nenek berusia 80 tahun tersebut, dibunuh dengan ditemukannya,  bercak darah yang telah  dibersihkan di kamar dan bagian dapur rumah Nenek Iyut.

Kepala Desa Kupang, Fakhrizal mengungkapkan, sebagian warga yakin nenek Iyut menjadi korban pembunuhan, dan jenazahnya dibuang ke sungai.

"Warga melihat Abdul Tahmid membopong karung berisi sesuatu yang mencurigakan  menuju ke sungai pada Senin (19/9)," katanya.

Dari hasil penyelidikan di sekitar sungai, polisi dan warga menemukan,  tali salah satu rakit  yang ada di sungai tersebut, diputus sepanjang kurang lebih dua meter, serta ada batu-batu kali besar yang hilang seperti habis dicongkel atau diambil.

Warga menduga, tali tersebut untuk mengikat batu-batu sebagai pemberat karung  tersebut.

Selain melakukan pencarian dengan terjun langsung menyisir sungai dan di tebing-tebing sungai, warga juga menggunakan jangkar dan duri-duri pohon yang kemudian ditarik di dasar sungai.

"Kita sudah upayakan melalui tenaga dan pikiran serta  meminta bantuan orang pintar atau paranormal, untuk menemukan Nenek Iyut, namun masih belum ada hasil, selain itu hujan yang turun setiap hari membuat air sungai semakin  keruh, sehingga menyulitkan pencarian," tutup Fakhrizal.

Setiap hari, sejak pukul 08.00  wita hingga 18.00 wita pencarian Nenek Iyut menyita perhatian ratusan orang, baik warga Kabupaten Balangan maupun warga dari luar wilayah.

Pewarta: Roly Supriyadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016