Balangan, (Antaranews Kalsel) - Dusun Bayu, Desa Lasung Batu, yang terletak di wilayah Kecamatan Paringin, Ibukota Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sejak puluhan tahun lalu hingga kini belum mendapatkan aliran listrik negara.

Pemukiman yang dihuni kurang lebih 30 kepala keluarga ini, hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur listrik negara di sepanjang jalan A Yani. Dan berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat kota Kabupaten Balangan.

Dikatakan Ketua RT 5, Dusun Bayu, Desa Lasung Batu, Kelurahan Paringin Kota, Kecamatan Paringin, Arsani (30) sejak lahir ia tinggal disana hingga kini berkeluarga, ia tidak pernah merasakan listrik negara di pemukimannya.

"Kalau mau charger handphone, nonton TV, atau beli es batu, kita ke luar kampung, kalau pakai genset sering rusak tv nya, dan anggaran bensinnya mahal," ujar Arsani.

Sementara itu, Ruslan (55) mantan ketua RT setempat, mengungkapkan, bahkan sejak ia kecil pemukiman tersebut sudah ada, dan silih berganti warga yang diam dipemukiman itu.

"Bagi yang berduit, mereka akan pindah dan beli lahan diluar, yang ada listriknya, silih berganti warga baru disini, namun karena tidak tahan tanpa aliran listrik, mereka akhirnya memutuskan pindah," jelas Ruslan.

Bahkan ujar Ruslan, setiap rapat desa di kecamatan, selalu diusulkan keinginan warga untuk mencicipi listrik negara, namun hingga kini belum ada tanggapan.

Terkadang kami iri dengan warga luar, ada bantuan tempat ibadah hingga milyaran, bantuan kepada olah cabang olahraga hingga Rp2,5 milyar, pendapatan daerah hingga trilyunan, serta ada sisa lebih anggaran atau silpa hingga ratusan milyar.

"Kalau disisihkan untuk membantu kami mendapatkan penerangan, mungkin tidak sampai angka milyaran, sementara kita cuma dibantu oleh perusahaan, berupa beberapa lampu solar cell di jalan dan tempat ibadah, yang sekarang sudah mulai rusak," katanya.

Dikatakan Ruslan, seandainya pemerintah membantu aliran penerangan listrik, berupa genset maupun aliran listrik negara, dirinya ingin sekali mendengarkan informasi dari media televisi serta bercita-cita punya kulkas agar bisa minum air es setiap habis bekerja sebagai petani padi dan karet.

"Setiap Pemilihan Legislatif, maupun Pilkada, banyak janji-janji tim kepada kami, tidak muluk-muluk, hanya aliran listrik yang kami minta, sejak jaman kita tergabung di Kabupaten Hulu Sungai Utara, hingga menjadi Kabupaten Balangan, alhamduliLLah belum ada realisasinya," paparnya sambil tersenyum.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016