Kandangan (Antaranews Kalsel) - Rumah Sakit Brigjen Hasan Basry Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, kini dilengkapi dengan CT Scan canggih dengan 64 channel dan 128 slice dan "digital radiografi".


Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry di Kandangan, Selasa, mengatakan selain dilengkapi dengan peralatan canggih, kini RSUD Kandangan juga memiliki gedung baru berupa Instalasi Bedah Sentral (IBS).

"Seluruh fasilitas baru tersebut telah kita resmikan pemanfaatannya beberapa waktu lalu," katanya.

Pemindaian dengan teknologi "computerized tomography" atau biasa disebut CT scan, menggabungkan serangkaian pemindaian X-ray yang diambil dari berbagai sudut yang berbeda. Kemudian komputer akan memproses sehingga menghasilkan gambar tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh.

Menurut Bupati, peningkatan fasilitas RSUD Brigjend H Hasan Basry ini untuk memenuhi kebutuhan, sebagai RSUD tipe B sekaligus sebagai rumah sakit rujukan se Banua Enam.

"Kita juga patut bersyukur di samping alat kesehatan yang tersedia, juga dilengkapi dengan SDM yang sangat kompeten, diharapkan semua peralatan kesehatan yang ada bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat HSS dan masyarakat lain yang memanfaatkan," katanya.

Direktur RSUD Brigjen H Hasan Basry Kandangan Rasyidah mengatakan, adanya CT Scan di RSUD Brigjend H Hasan Basry sangat berarti bagi masyarakat se Banua Enam, karena kini, pasien tidak harus datang dan mengentre di RSUD Ulin Banjarmasin.

Selama ini, untuk CT Scan, pasien di Banua Enam harus mengantre hingga satu bulan lamanya, baru bisa dilayani untuk mendapatkan gambaran detail tentang penyakit yang dideritanya.

"CT Scan ini, merupakan peralatan mesin tercanggih bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan senilai Rp15 miliar," katanya.

Sedangkan untuk Biaya CT Scan berdasarkan Peraturan Daerah sebesar Rp850.000 untuk pasien umum dan BPJS bisa mengklaim sebesar Rp700.000 untuk rawat jalan.

Sedangkan untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan kepada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan, baik untuk kasus bedah terencana maupun untuk kasus Kasus bedah darurat.

Adapun tenaga medis yang siap memberikan pelayanan di IBS tersebut, meliputi dokter spesialis bedah konsultan vaskuler dan endovaskuler, bedah umum, bedah orthopedi, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan serta dokter spesialis mata, THT, bedah mulut dan anastesi. Tenaga medis ini dibantu perawat bedah dan perawat anastesi yang terlatih.

Pembangunan IBS terpadu ini salah satu upaya yang dilakukan RSUD Brigjend H Hasan Basry, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan memenuhi standar ruang untuk operasi.

Melalui dana APBN sekitar Rp12 miliar untuk pembangunan IBS terpadu dan sarana prasaranya dengan harapan dapat mencapai keselamatan pasien dan meningkatkan standar pelayanan minimal IBS.

IBS di RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan ini terdiri dari enam kamar operasi yang terdiri dari 1 kamar operasi untuk obstetri dan gynekologi, satu kamar operasi untuk bedah umum, satu kamar operasi untuk orthopedi, satu kamar operasi untuk vaskuler laparoscopy THT gigi dan mulut, satu kamar operasi untuk mata dan satu kamar operasi untuk infeksi, menular dan kotor (hepatitis, aids, HIV).

Sedangkan digital radiografi alat rontgen digital pertama kali di Kalimantan Selatan dan hasil foto tersebut dapat disimpan dalam flasdisk.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016