Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendorong peningkatan kunjungan wisatawan terutama mancanegara sehingga dapat meningkatkan hunian perhotelan di Indonesia.
"Kami mendorong pemerintah untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga hunian hotel meningkat," ujar Ketua Umum PHRI Hariadi Sukamdani di Banjarbaru, Kalsel, Rabu.
Ia mengatakan hal itu usai membuka rapat kerja daerah PHRI Kalsel yang dihadiri 55 anggota PHRI kabupaten dan kota seluruh Kalsel dari 178 hotel yang tersebar di Kalsel.
Menurut dia, kunjungan wisatawan yang tergambar dari tingkat hunian hotel di Indonesia jauh dibawah negara lain khususnya negara di kawasan ASEAN yang huniannya jauh lebih tinggi.
"Kita kalah dengan Thailand sebanyak 29 juta kunjungan wisatawan selama satu tahun, Malaysia sebanyak 25 juta wisatawan, Singapura 15 juta dan Indonesia 10 juta," ungkapnya.
Padahal, kata dia, Indonesia memiliki unit kamar yang jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara tersebut yakni sebanyak 520 ribu unit kamar hotel bintang maupun non bintang.
"Jumlah penerbangan, kita juga lebih banyak dibanding negara-negara itu yang jumlahnya mencapai 800 penerbangan dengan tujuan yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia," sebutnya.
Kelebihan lain yang dimiliki Indonesia adalah tujuan atau destinasi wisata yang jauh lebih banyak dibandingkan negara lain tetapi belum maksimal dikelola sehingga kunjungan wisatawan sedikit.
"Itu semua padahal modal bagi kita, tetapi karena kalender event yang tidak terintegrasi sehingga wisatawan cukup sulit memilih tujuan wisata mana yang bagus dikunjungi," ujarnya.
Dikatakan, selain kalender event yang tidak terintegrasi, infrastruktur menuju tempat-tempat wisata juga harus terus disiapkan sehingga memudahkan setiap wisatawan dan siapa pun mendatanginya.
Ditekankan, pemerintah daerah harus mendukung dengan menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur terutama akses jalan sehingga lokasi wisata yang ditawarkan mudah dikunjungi.
"Pemerintah juga harus fokus untuk menawarkan lokasi tujuan wisata baru pada suatu daerah sehingga tidak akan membingungkan wisatawan memilih lokasi yang dikunjungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kami mendorong pemerintah untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga hunian hotel meningkat," ujar Ketua Umum PHRI Hariadi Sukamdani di Banjarbaru, Kalsel, Rabu.
Ia mengatakan hal itu usai membuka rapat kerja daerah PHRI Kalsel yang dihadiri 55 anggota PHRI kabupaten dan kota seluruh Kalsel dari 178 hotel yang tersebar di Kalsel.
Menurut dia, kunjungan wisatawan yang tergambar dari tingkat hunian hotel di Indonesia jauh dibawah negara lain khususnya negara di kawasan ASEAN yang huniannya jauh lebih tinggi.
"Kita kalah dengan Thailand sebanyak 29 juta kunjungan wisatawan selama satu tahun, Malaysia sebanyak 25 juta wisatawan, Singapura 15 juta dan Indonesia 10 juta," ungkapnya.
Padahal, kata dia, Indonesia memiliki unit kamar yang jauh lebih banyak jika dibandingkan negara-negara tersebut yakni sebanyak 520 ribu unit kamar hotel bintang maupun non bintang.
"Jumlah penerbangan, kita juga lebih banyak dibanding negara-negara itu yang jumlahnya mencapai 800 penerbangan dengan tujuan yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia," sebutnya.
Kelebihan lain yang dimiliki Indonesia adalah tujuan atau destinasi wisata yang jauh lebih banyak dibandingkan negara lain tetapi belum maksimal dikelola sehingga kunjungan wisatawan sedikit.
"Itu semua padahal modal bagi kita, tetapi karena kalender event yang tidak terintegrasi sehingga wisatawan cukup sulit memilih tujuan wisata mana yang bagus dikunjungi," ujarnya.
Dikatakan, selain kalender event yang tidak terintegrasi, infrastruktur menuju tempat-tempat wisata juga harus terus disiapkan sehingga memudahkan setiap wisatawan dan siapa pun mendatanginya.
Ditekankan, pemerintah daerah harus mendukung dengan menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur terutama akses jalan sehingga lokasi wisata yang ditawarkan mudah dikunjungi.
"Pemerintah juga harus fokus untuk menawarkan lokasi tujuan wisata baru pada suatu daerah sehingga tidak akan membingungkan wisatawan memilih lokasi yang dikunjungi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016