Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badaruddin Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan hanya mampu melayani 12 pasien cuci darah per harinya.

Menurut petugas di bagian pelayanan cuci darah (hemodialisa) Masdar di Tanjung, Rabu, mesin cuci darah yang tersedia hanya enam unit.

"Satu mesin cuci darah hanya mampu digunakan untuk dua pasien karena pelayanan untuk satu pasien mencapai empat jam lebih," jelas Masdar.

Mesin cuci darah yang tersedia di rumah sakit ini memang masih terbatas dibanding jumlah pasien gagal ginjal yang mencapai 30 lebih tiap bulannya yang masuk daftar tunggu.

Pasien cuci darah pun tak hanya berasal dari Kabupaten Tabalong namun termasuk dari wilayah Kalimantan Tengah dan Banua Enam lainnya seperti Kabupaten Balangan dan Hulu Sungai Tengah (HST).

Salah satu pasien cuci darah asal Kota Tanjung Edy S Pujianto mengatakan pihak rumah sakit seharusnya menambah mesin cuci darah sehingga ia tidak perlu mengantri cukup lama.

"Karena mesinnya terbatas kami terpaksa harus mengantri dan masuk daftar tunggu untuk mendapatkan pelayanan cuci darah padahal pasien dari luar Tabalong juga banyak yang datang," jelas Edy.

Terpisah Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung Taufikurrahman mengakui saat ini permintaan pasien untuk mendapatkan layanan cuci darah terus meningkat.

"Rencananya kita menambah sekitar empat unit mesin hemodialisa agar pasien dari luar Tabalong pun bisa terlayani," jelas Taufikurrahman.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016