Program bina desa melalui matching fund kedaireka kolabarorasi PT Adaro Indonesia dengan perguruan tinggi menjadi satu upaya mendukung kemandirian desa sekitar wilayah operasional perusahaan.
Kolaborasi Adaro dan Institut Pertanian Bogor salah satunya membekali warga Desa Sumber Rejeki Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan berupa inovasi pembuatan produk olahan turunan komoditas sapi.
Baca juga: Kacang rasa sate UMKM binaan Adaro makin berkembang
Dosen Teknologi Hasil Ternak IPB Muhammad Arifin, S.Pt M.Si mengatakan pelatihan ini untuk pengembangan usaha desa dengan pengolahan daging sapi menjadi sosis.
"Para ibu dan pelaku usaha di Desa Sumber Rejeki dapat mengembangkan usaha melalui produk olahan sosis," jelas Arifin.
Dosen yang juga menjalankan program One Village One CEO (OVOC) itu menjelaskan Desa Sumber Rejeki memiliki potensi ternak yang berpeluang memproduksi daging sapi segar olahan, salah satunya sosis.
Pelatihan yang diikuti 40 anggota PKK dan masyarakat desa ini juga diberikan keterampilan pembuatan kerupuk kulit serta daging slice.
Salah satu peserta pelatihan
Mistakhul Ulum menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Adaro dan IPB atas pelatihan yang diberikan sehingga dapat menjadi modal untuk membuka usaha desa.
“Pengolahan daging menjadi sosis menjadi hal baru untuk kami dan memotivasi saya untuk bisa mengembangkan bisnis olahan daging sejenis ini," ungkapnya.
Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Baca juga: Adaro, PERDAMI distribute free glasses in Tabalong
CSR Section Head PT Adaro Indonesia Hariyanto Andilolo menyampaikan pihaknya bersama tim IPB melalui program One Village One CEO (OVOC) juga memberikan pendampingan pengembangan usaha desa salah satunya produk turunan daging sapi.
"Kita bersama tim IPB telah menyusun perencanaan dan akhir tahun akan dilakukan monitoring pelaksanaan program pendampingan ini," jelas Hariyanto.
Setelah program ini selesai tim akan melakukan pemetaan potensi desa salah satunya di Desa Sumber Rezeki agar usaha penggemukan sapi bisa berlanjut.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kolaborasi Adaro dan Institut Pertanian Bogor salah satunya membekali warga Desa Sumber Rejeki Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan berupa inovasi pembuatan produk olahan turunan komoditas sapi.
Baca juga: Kacang rasa sate UMKM binaan Adaro makin berkembang
Dosen Teknologi Hasil Ternak IPB Muhammad Arifin, S.Pt M.Si mengatakan pelatihan ini untuk pengembangan usaha desa dengan pengolahan daging sapi menjadi sosis.
"Para ibu dan pelaku usaha di Desa Sumber Rejeki dapat mengembangkan usaha melalui produk olahan sosis," jelas Arifin.
Dosen yang juga menjalankan program One Village One CEO (OVOC) itu menjelaskan Desa Sumber Rejeki memiliki potensi ternak yang berpeluang memproduksi daging sapi segar olahan, salah satunya sosis.
Pelatihan yang diikuti 40 anggota PKK dan masyarakat desa ini juga diberikan keterampilan pembuatan kerupuk kulit serta daging slice.
Salah satu peserta pelatihan
Mistakhul Ulum menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Adaro dan IPB atas pelatihan yang diberikan sehingga dapat menjadi modal untuk membuka usaha desa.
“Pengolahan daging menjadi sosis menjadi hal baru untuk kami dan memotivasi saya untuk bisa mengembangkan bisnis olahan daging sejenis ini," ungkapnya.
Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Mitra.
Baca juga: Adaro, PERDAMI distribute free glasses in Tabalong
CSR Section Head PT Adaro Indonesia Hariyanto Andilolo menyampaikan pihaknya bersama tim IPB melalui program One Village One CEO (OVOC) juga memberikan pendampingan pengembangan usaha desa salah satunya produk turunan daging sapi.
"Kita bersama tim IPB telah menyusun perencanaan dan akhir tahun akan dilakukan monitoring pelaksanaan program pendampingan ini," jelas Hariyanto.
Setelah program ini selesai tim akan melakukan pemetaan potensi desa salah satunya di Desa Sumber Rezeki agar usaha penggemukan sapi bisa berlanjut.(Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023