Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Puluhan petani Desa Bangkiling, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengikuti Bimbingan Teknis (Bintek) penggunaan alat mesin sarana pertanian pasca panen yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat.
Salah satu petani di Desa Bangkiling Rahman di Tanjung, Minggu mengakui, kemajuan teknologi pertanian tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Alat sarana pertanian saat ini makin canggih karena itu kami perlu mendapatkan bimbingan teknis terkait penggunaan maupun pemeliharaannya baik sarana pertanian pra panen maupun pasca panen," ungkap Rahman.
Bimibingan teknis ini dilakukan menyusul adanya bantuan alat pertanian pasca panen dari Kementerian Pertanian seperti alat pemanenan kombinasi (Combine Harvester) sebanyak 16 unit bagi petani di Kabupaten Tabalong.
Alat pertanian ini manfaatnya jauh lebih ekonomis dibanding cara tradisional dimana dalam satu hektare hanya membutuhkan waktu empat sampai lima jam jelas Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Johan Noor Effendie.
"Dengan alat pemanen kombinasi selain pekerjaan bisa lebih cepat, nilai ekonomis yang diperoleh petani juga meningkat," jelas Johan.
Johan menambahkan petani selain mendapat bantuan peralatan pasca panen juga menerima bantuan bahan bakar serta operator mesin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Salah satu petani di Desa Bangkiling Rahman di Tanjung, Minggu mengakui, kemajuan teknologi pertanian tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
"Alat sarana pertanian saat ini makin canggih karena itu kami perlu mendapatkan bimbingan teknis terkait penggunaan maupun pemeliharaannya baik sarana pertanian pra panen maupun pasca panen," ungkap Rahman.
Bimibingan teknis ini dilakukan menyusul adanya bantuan alat pertanian pasca panen dari Kementerian Pertanian seperti alat pemanenan kombinasi (Combine Harvester) sebanyak 16 unit bagi petani di Kabupaten Tabalong.
Alat pertanian ini manfaatnya jauh lebih ekonomis dibanding cara tradisional dimana dalam satu hektare hanya membutuhkan waktu empat sampai lima jam jelas Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Johan Noor Effendie.
"Dengan alat pemanen kombinasi selain pekerjaan bisa lebih cepat, nilai ekonomis yang diperoleh petani juga meningkat," jelas Johan.
Johan menambahkan petani selain mendapat bantuan peralatan pasca panen juga menerima bantuan bahan bakar serta operator mesin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016