Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Hari Santri Nasional (HSN) tidak hanya milik santri, namun juga punya seluruh komponen yang mencintai Bangsa Indonesia.
Pernyataan Menag RI itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Dahnial Kifli saat memperingati Hari Santri di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Minggu.
Baca juga: Bupati Banjar: santri adalah harapan, mimpi dan inspirasi masyarakat
"Hari Santri milik semua komponen bangsa mencintai Tanah Air, mereka memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan," ujar Dahnial mewakili Menag RI.
Dahnial juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk turut serta merayakan Hari Santri Nasional.
"Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia," tutur Dahnial.
Lebih lanjut, Dahnial mengatakan Hari Santri Nasional menjadi momentum tepat untuk merefleksikan peran dan menjayakan negeri.
Baca juga: Ponpes RMA gelar apel kebangsaan peringati Hari Santri Nasional
"Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Kita harus menjadi insan yang cerdas, peduli terhadap sesama, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara," katanya.
Dahnial mengemukakan Keputusan Presiden (Keppres) Joko Widodo Nomor 22 Tahun 2015 menetapkan 22 Oktober sebagai HSN.
Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, terang dia, merujuk resolusi jihad berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan RI.
Dia menambahkan resolusi jihad melahirkan peristiwa heroik pada 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Kata jihad dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan, mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu dan memperbaiki diri," ungkap Sekda Tanah Laut.
Baca juga: Wali Kota pembina upacara Hari Santri Nasional
Kemudian, sambung dia, santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi dan persaudaraan.
"Sebagai santri, kita tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku kita sehari-hari," paparnya.
Saat perayaan HSN tersebut, Pemkab Tanah Laut memberikan hadiah kepada 13 santri berprestasi saat mewakili Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada ajang Musabaqah Qira'atil Kutub tingkat nasional ke-VII tahun 2023 digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Selain itu, Pemkab Tanah Laut menyerahkan bantuan program pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanah Laut kepada 12 santri berprestasi.
Baca juga: Kemenag dan PCNU HST peringati Hari Santri Nasional 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Pernyataan Menag RI itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Dahnial Kifli saat memperingati Hari Santri di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Minggu.
Baca juga: Bupati Banjar: santri adalah harapan, mimpi dan inspirasi masyarakat
"Hari Santri milik semua komponen bangsa mencintai Tanah Air, mereka memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan," ujar Dahnial mewakili Menag RI.
Dahnial juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang untuk turut serta merayakan Hari Santri Nasional.
"Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia," tutur Dahnial.
Lebih lanjut, Dahnial mengatakan Hari Santri Nasional menjadi momentum tepat untuk merefleksikan peran dan menjayakan negeri.
Baca juga: Ponpes RMA gelar apel kebangsaan peringati Hari Santri Nasional
"Sebagai generasi penerus, kita harus terus belajar dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Kita harus menjadi insan yang cerdas, peduli terhadap sesama, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara," katanya.
Dahnial mengemukakan Keputusan Presiden (Keppres) Joko Widodo Nomor 22 Tahun 2015 menetapkan 22 Oktober sebagai HSN.
Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, terang dia, merujuk resolusi jihad berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan Kemerdekaan RI.
Dia menambahkan resolusi jihad melahirkan peristiwa heroik pada 10 Nopember 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Kata jihad dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan, mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu dan memperbaiki diri," ungkap Sekda Tanah Laut.
Baca juga: Wali Kota pembina upacara Hari Santri Nasional
Kemudian, sambung dia, santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi dan persaudaraan.
"Sebagai santri, kita tidak hanya berkewajiban memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku kita sehari-hari," paparnya.
Saat perayaan HSN tersebut, Pemkab Tanah Laut memberikan hadiah kepada 13 santri berprestasi saat mewakili Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada ajang Musabaqah Qira'atil Kutub tingkat nasional ke-VII tahun 2023 digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Selain itu, Pemkab Tanah Laut menyerahkan bantuan program pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanah Laut kepada 12 santri berprestasi.
Baca juga: Kemenag dan PCNU HST peringati Hari Santri Nasional 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023