Pelaihari (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Ahmad Hairin mengatakan hasil pantauan melalui Satelit NOA dan Tera Aqua milik BGKG terdeteksi sebanyak 10 titik panas di daerah ini.

"Titik panas terpantau melalui dua setelit tersebut di wilayah Kecamatan Kintap, Kecamatan Panyipatan, dan Kecamatan Jorong," ujar Kadis Kehutanan Tanah Laut Ahmad Hairin, di Pelaihari, Selasa.

Menurut dia, sebanyak 10 titik panas di beberapa kecamatan Tanah Laut merupakan pantauan Dinas Kehutanan dari dua satelit secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2016.

Berdasarkan pantauan titik panas itu, ujar dia lagi, secara langsung pihaknya mengecek dan menindaklanjuti ke lapangan, apabila memang terjadi kebakaran langsung dipadamkan mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Guna mengantisipasi terjadi kebakaran lahan dan hutan, kata dia pula, Dinas Kehutanan Tanah Laut sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan menyampaikan imbauan melalui spanduk untuk menjaga lingkungan masing-masing dari bahaya kebakaran.

Selain itu, pihaknya juga telah menyurati perusahaan swasta untuk menjaga lingkungan arealnya dari bahaya kebakaran termasuk dukungan pendanaan untuk operasional.

Secara terpisah, Wakapolres Tanah Laut Kompol Iwan Hidayat mengatakan, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan pihaknya memaksimalkan mobil patrol Polantas dan kendaraan Sabhara yang dimodifikasi untuk memadamkan api.

"Mobil Polantas dan kendaraan Sabhara dimaksimalkan fungsinya, ujar dia, merupakan upaya Polres Tanah Laut untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Lebih lanjut dia mengemukakan, modifikasi kendaraan Sabhara tersebut untuk membawa tangki air ke wilayah pengunungan yang ekstrem dan cukup berat medannya.

"Mobil patrol Polantas ada dua unit, sedangkan sepeda motor tangki dimodifikasi ada empat unit, dan dalam waktu dekat akan ditambah 10 unit," katanya lagi.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016