Kandangan, (AntaranewsKalsel) - Kepolisian Resor Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, mengajak perusahaan perkebunan dan pertambangan membantu mengantisipasi kebakaran lahan maupun hutan yang mungkin terjadi di daerah atau lingkungan sekitar.


Kapolres HSS AKBP Sukendar Eka Restiyan Putra, di Kandangan, Senin mengungkapkan untuk mewujudkan kerja sama tersebut pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan perusahaan perkebunan PT SLS dan PT SAM serta perusahaan tambang batu bara PT. AGM, Kamis (18/8).

Dalam rapat koordinasi tersebut, tambah Kapolres, pihaknya meminta perusahaan agar sesegera mungkin mempersiapkan sarana dan prasarana menghadapi ancaman bahaya kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah perkebunan masing-masing.

Langkah yang dilakukan antara lain dengan menyiapkan sarana dan prasarana penanggulanan Karhutla serta pembuatan kanal dan tower (menara pantau).

Menara tersebut, kata dia, disamping untuk menjaga areal kebun juga dapat untuk memantau kebakaran di sekitar lahan, sehingga bila terjadi kebakaran lahan akan lebih cepat penanggulangannya, sehingga tidak sempat menyebar luas.

Adapun Hambatan yang dihadapi oleh pihak perusahaan, kata dia, antara lain dalam pembuatan kanal, perusahaan harus menyiapkan tali asih pembebasan lahan, sebagaimana tuntutan masyarakat dengan harga yang cukup tinggi, atau di atas pagu maksimal yang disiapkan oleh perusahaan.

Di samping itu, masih ada masyarakat pemilik lahan minta dibayar apabila pihak perusahaan melewati kanal atau sungai tersebut.

"Persoalan-persoalan tersebut, kita akan bahas lebih lanjut, semoga akan ada solusi terbaik, sehingga kepentingan bersama ini bisa segara diatasi," katanya.

Dalam Rakor tersebut, perusahaan juga berjanji akan mengadakan "drone" untuk memantau situasi wilayah perkebunan, khususnya lahan-lahan yang dinilai rawan kebakaran.

Kapolres HSS mengharapkan jangan sampai ada pihak perusahaan yang menjadi pelaku pembakaran lahan, yang pada akhirnya menyeret mereka dalam proses hukum atau proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

"Pihak perusahaan juga dapat menjalin kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi terkait termasuk dengan LSM Walhi", katanya.

PT. AGM diharapkan lebih hati-hati dalam mengangkut batubara (Hauling), karena banyak batubara yang tumpah di sepanjang jalan yang dapat menjadi sumber / penyebab kebakaran.

"Biar tidak sampai tumpah, muatan batu bara jangan sampai berlebihan, karena tumpahan batu bara selain mengotori lingkungan, juga berbahaya," katanya.

Menurut Kapolres, penanggulangan karhutla adalah bersifat jangka pendek, kedepan dalam jangka panjangnya adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan maupun hutan.

Hadir dalam kegiatan ini dari Pimpinan PT SAM Januar Wahyudi, dan Humas Iwan,Pimpinan PT. SLS Wahyu Sukwantoro dan Humas Totok sementara dari PT. AGM External Community Mardianto dan Suyitno.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016