Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Kesatuan Bangsa Politik Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan menggelar seminar wawasan kebangsaan untuk meningkatkan rasa kerukunan dari berbagai suku dan ras.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Polisik (Kesbangpol) Tanah Bumbu, Darmiadi di Batulicin, mengatakan, wawasan kebangsaan harus diimplementasikan pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang mendahulukan kepentingan negara.

"Kita harus memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah termasuk di bidang kehidupan nasional karena itu jangan mudah dipecah belah oleh pihak manapun," katanya.

Dikatakan, kondisi masyarakat Indonesia saat ini masih mudah diadu domba atau dipecah belah yang berbuntut pertikaian antar kelompok maupun golongan.

Termasuk pertikaian antara masyarakat dan pemerintahan sebagai reaksi suatu kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.

Dalam kehidupan politik seharusnya tercipta pemerintahan yang kuat, aspiratif dan dipercaya serta implementasi bidang ekonomi dimana ada jaminan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan di bidangan pertahanan dan keamanan, para peserta diingatkan untuk menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bentuk sikap bela negara pada setiap Warga Negara Indonesia (WNI).

"Acara ini akan kami tingkatkan dan rutin dilakasanakan, pasalnya Tanah Bumbu merupakan daerah pendatang dari daerah lain yang bermacam-macam sku dan budaya sehingga, mereka perlu dilakukan pembinaan agar tidak menimbulkan bibit masalah sosial," katanya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan pemberian wawasan kebangsaan terhadap masyarakat idealnya enam kali dala setahun, agar masyarakat benar-benar memaknai wawasa kebangsaan sebagai cara pandang masyarakat terhadap lingkunmgan.

Akan tetapi kendala yang ditemui saat ini adalah anggaran pelaksanaan, sehingga pelaksanaan kurang maksimal.

Untuk pelaksanaan pihaknya juga bekerja sama dengan Perguruan tingggi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (ULM), Kesbangpol Provinsi dan Kodim 1022/TNB sebagai nara sumber dalam pemberian materi.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016