Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara berhasil menurunkan angka perkawinan usia muda sehingga tidak lagi menjadi yang tertinggi di Kalimantan Selatan.


Ketua Wilayah Koalisi Indonesia bagi Kependudukan dan Pembangunan (KIKP) Kalimantan Selatan Taufik Arbain di Amuntai, Senin mengatakan, dalam kurun 5 -10 tahun terakhir justru Kabupaten Tapin yang tertinggi.

"Berarti Pemkab HSU melalui instansi terkait seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah berhasil melakukan upaya penyadaran masyarakat agar tidak lagi melaksanakan pernikahan di usia muda," ujar Arbain.

Arbain mengatakan, tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) juga tidak lagi minus, pertumbuhannya berkisar 2,5 hingga 3,5 persen.

Penduduk Kabupaten HSU, katanya, berkurang berpindah kedaerah lain dalam upaya mencari mata pekerjaan karena Pemkab kemungkinan berhasil menyediakan lapangan kerja.

"Pertambahan penduduk bukan berarti tingkat kelahiran anak, bisa juga karena warga HSU tidak lagi berpindah ke daerah lain, atau pendatang dari Jawa yang mencari penghidupan di HSU yang dinilai menjanjikan untuk bekerja," terangnya.

Arbain yang hadir ke Kota Amuntai melantik kepengurusan KIKP Kabupaten HSU mengatakan, selama kepemimpinan Bupati HSU Abdul Wahid banyak mengalami pembangunan yang pesat sehingga masyarakat HSU khususnya tidak lagi banyak pindah keluar daerah mencari pekerjaan.

Dikatakannya, warga HSU yang pindah keluar daerah justru dalam rangka melanjutkan pendidikan yang di HSU belum ada jurusannya.

Menurut Arbain, kependudukan tidak hanya dikaitkan dengan Keluarga Berencana atau pencatatan sipil, melainkan upaya untuk membangun manusia yang berkualitas.

Keberadaan KIKP di HSU diharapkannya bisa membantu pemda setempat dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan agar persoalan kependudukan bisa diatasi bersama.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016