Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), mengerahkan kapal patroli KPLP membantu upaya evakuasi dan pencarian korban tenggelam Kapal Motor (KM) Dewi Noor 1 di perairan Kepulauan Seribu.

Direktur KPLP Kementerian Perhubungan, Rivolindo menyampaikan bahwa laporan awal kecelakaan diterima pada Sabtu pukul 01.00 WIB dinihari.

"KPLP telah secara cepat merespons situasi ini dengan mengirim tim evakuasi dan SAR ke lokasi kejadian," kata Rivolindo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Rivolindo menjelaskan KM Dewi Noor 1 berangkat dari Pantai Mutiara dengan tujuan Pulau Sepa. Namun, pada pukul 03.30 WIB, dalam perjalanan menuju Pulau Sepa, kapal mengalami kecelakaan dan terancam tenggelam di kordinat 5°54'371"S - 106°42'100"E, antara Timur Pulau Untung Jawa dan Pulau Pari.

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu bawa dua kapal untuk cek lokasi pesawat jatuh

Kapal Tongkang (TB) Mitra Jaya 21 yang sedang berlayar di sekitar area segera memberikan pertolongan kepada ABK KM Dewi Noor 1.

"Dalam upaya penyelamatan ini, satu korban dinyatakan meninggal dunia, tiga orang belum ditemukan, dan sebelas orang berhasil selamat, satu di antaranya mengalami kondisi sakit," ungkapnya.

KPLP bersama lembaga lainnya terus giat melakukan pencarian terhadap tiga orang yang masih belum ditemukan.
"Kami terus berupaya untuk menemukan ketiga korban yang belum ditemukan. Kapal KPLP masih melanjutkan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Kami akan terus memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi ini. Kami berterima kasih atas perhatian dan kerja samanya dalam upaya penyelamatan dan pencarian korban ini," katanya.

Sebelumnya, petugas mengevakuasi penumpang dan ABK KM Dewi Noor 1 yang tenggelam di Kepulauan Seribu ke Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Kapal pengangkut Logistik KPU Kepulauan Seribu terhalang hujan badai.

"Tenggelam akibat ada kebocoran mesin. Korban satu  meninggal dunia,  satu sakit, dan tiga masih dicari," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Jakarta Agung Priambodo di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Sabtu.

Korban meninggal dunia berinisial A (47) dan korban sakit berinisial J dibawa ambulans ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Agung juga membenarkan terdapat tiga orang penumpang KM Dewi Noor 1 yang dinyatakan hilang atau masih dalam pencarian.

"Petugas menemukan 12 orang, di antaranya satu orang meninggal dunia dan satu sakit serta sepuluh orang selamat. Terus yang 12 orang dibawa ke Baharkam Polairud di Pondok Dayung bilang ada tiga orang penumpang lagi yang masih belum ditemukan karena jumlah penumpang sebetulnya 15 orang," kata Agung.

Kronologis kejadian pada Sabtu, pukul 01.00 WIB, KM Dewi Noor 1 yang bertolak dari Pantai Mutiara menuju Pulau Sepa di Kepulauan Seribu Utara membawa 15 orang beserta material bangunan, sekitar pukul 03.30 WIB mengalami kebocoran mesin pada bagian belakang kapal saat tengah berlayar di titik koordinat 5°54'371" S - 106°42'100"E, tepatnya di antara timur Pulau Untung Jawa dan Pulau Pari.
Kebocoran itu membuat badan kapal perlahan-lahan masuk ke dalam air. Kondisi itu membuat ABK, kru kapal dan penumpang yang jumlahnya sekitar 15 orang berusaha menyelamatkan diri mereka ke luar dari kapal.

Baca juga: Menhub pantau Pelabuhan Kali Adem pastikan prokes berjalan baik

Kejadian itu disaksikan oleh awak kapal tunda (tugboat) Mitra Jaya 21 yang sedang melintas. Sehingga awak kapal dan penumpang bisa langsung dievakuasi oleh tugboat tersebut ke Dermaga Pondok Dayung.

"Dan satu yang meninggal dan satu sakit itu dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Jadi yang sepuluh orang masih berada di Baharkam Polairud," kata Agung.

Agung mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebocoran mesin kapal tersebut. Saat ini penyelidikan lebih lanjut sedang ditangani oleh petugas Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Kepolisian Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.

Berikut data korban KM Dewi Noor 1, yakni korban selamat adalah Parman, Darto, Wahyudi, Satori, Riyanto, Tajudin, Wahyu, Jaka Nugraha, Zaenal, Suryana, dan Jayadi, kemudian korban meninggal dunia Aan (47), dan korban masih dalam pencarian (Nedin, Rebek, dan tanpa identitas). 

Baca juga: Seorang tewas saat perpisahan SD di Pantai Gedambaan

Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023