Semarang,  (Antaranews Kalsel) - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan libur panjang beberapa waktu lalu berdampak pada penurunan penjualan rumah di Semarang.

"Libur panjang yang beriringan antara Lebaran dan sekolah berdampak pada tingginya tingkat konsumsi masyarakat, dampaknya penjualan rumah menjadi terganggu," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Selasa.

Penurunan tersebut terlihat dari hasil penjualan rumah pada pelaksanaan REI Ekspo di Mal Ciputra pada tanggal 14-25 Juli. Dari target penjualan 70 unit, hasil penjualan hanya sebanyak 37 unit.

Meski demikian, jumlah tersebut berpotensi bertambah mengingat dari 16 pengembang yang mengikuti REI Ekspo, 6 di antaranya belum melaporkan hasil penjualan.

Dibya mengatakan, dari total penjualan tersebut kebanyakan di harga sekitar Rp1 miliar.

"Artinya penjualan untuk rumah mewah tidak terpengaruh oleh libur panjang, yang terpengaruh adalah rumah menengah," katanya.

Pihaknya meyakini, konsumen rumah menengah menunda penjualan karena uangnya lebih banyak digunakan untuk membiayai liburan.

"Sebetulnya kondisi seperti ini terjadi setiap usai Lebaran. Dari yang sudah-sudah, penjualan akan kembali normal dua bulan setelah Lebaran," katanya.

Pada saat normal, dikatakan, pembeli tidak hanya berasal dari Kota Semarang tetapi juga dari luar kota Semarang./f

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016