Pengembangan peternakan kerbau rawa berpotensi besar untuk menahan atau menggantikan impor daging dari berbagai negara guna memenuhi kebutuhan daging nasional.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisna Mukti pada kunjungan kerja peninjauan pengembangan kerbau rawa atau kerbau kalang di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis.
Menurut dia, potensi kerbau rawa yang kini terpusat di Kalimantan Selatan dan Banten cukup besar bahkan bisa menggantikan daging impor yang kini mencapai 500-600 ribu ton per tahun.
"Sayangnya potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal, sehingga jumlahnya masih relatif kecil," katanya.
Berdasarkan sensus peternakan 2011 terdata secara nasional terdapat 1,416 juta sapi dan 800 ribu kerbau. Jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan nasional.
Ke depan pihaknya akan terus menggali kemungkinan pengembangan kerbau rawa untuk mendukung kebutuhan daging nasional selain pengembangan sapi dan lainnya.
Pengembangan tersebut antara lain dilakukan dengan inseminasi buatan dan kemungkinan penggunaan teknologi lainnya.
Untuk itu, tambah Bayu, pada Kamis (22/9) malam ini dan Jumat (23/9) akan dilakukan pertemuan dengan para ahli dan pakar di bidangnya, untuk membahas berbagai persoalan dan kemungkinan untuk pengembangan kerbau rawa Kalsel tersebut.
Menurut dia, kerbau rawa merupakan potensi peternakan lokal yang cukup bagus dikembangkan, karena lebih mudah beradaptasi dengan kondisi alam sekitarnya.
Selain itu, keberadaannya juga cukup unik karena hidup di rawa dan hanya ada di beberapa daerah tertentu termasuk Kalsel.
"Keunikannya tersebut diharapkan bisa lebih mudah untuk dikembangkan dengan barbagai potensi lokal yang diberikan sentuhan teknologi," katanya.
Menurut dia, saat ini permintaan pasar cukup besar terhadap hal-hal yang alami tanpa harus "dibumbui" dengan obat-obatan kimiawi untuk mendukung pengembangbiakan peternakan maupun pertanian.
Potensi kerbau yang mudah hidup dengan mengonsumsi kekayaan alam sekitar dan alam liar akan menghasilkan daging yang lebih alami dan lebih baik dibanding ternak yang memang sengaja diternakkan dengan berbagai macam teknologi.
Kedatangan wakil menteri ke Kalsel dalam rangka menghadiri acara pertemuan peternak kerbau se Kalsel dan pencanangan pengambangan plasma nutfah atau hewan asli Kalsel./B
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011