Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Ngadimun mengatakan kini pihaknya sedang fokus mengembangkan program pendidikan inklusi di seluruh sekolah di provinsi ini.

Menurut Ngadimun di Banjarmasin Sabtu, program tersebut dilakukan, sebagai upaya pemerintah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang layak bagi putra-putri daerah, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

"Kita ingin anak-anak berkebutuhan khusus juga bisa mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak lainnya, sehingga program pendidikan inklusi sangat penting dikembangkan di setiap sekolah," katanya.

Selama ini, tambah dia, sekolah luar biasa yang ada di seluruh kabupaten dan kota, belum mampu menampung seluruh anak berkebutuhan khusus, karena jumlah sekolah yang terbatas, dan biasanya hanya ada di kota.

Melalui program inklusi, yaitu memberikan kesempatan anak berkebutuhan khusus sekolah di sekolah umum, akan mampu menampung seluruh anak berkebutuhan khusus untuk sekolah, bahkan yang berada di pelosok sekalipun.

Salah satu upaya melaksanakan program tersebut, kata dia, Pemprov memberikan beasiswa kepada para guru yang ingin melanjutkan kuliah khusus bidang inklusi.

Selain itu, bagi sekolah yang ingin menyelenggarakan program tersebut, Disdik juga akan memberikan bantuan berbagai alat yang diperlukan.

Selain itu, tambah Ngadimun, Pemprov juga telah membangun sekolah autis gratis, yang dilengkapi dengan klinik terapi, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu.

Diharapkan, dengan adanya sekolah autis tersebut, para orang tua bersedia menyekolahkan anaknya sambil mengikuti tetapi autis secara berkala, hingga akhirnya anak-anak bisa mandiri.

Selain sekolah inklusi, kata Ngadimun, pihaknya juga terus mendorong tumbuhnya pendidikan usia dini, yang kini APKnya masih dibawah 68 persen.

"Sebelumnya, APK PAUD baru 10 persen, namun berkuat upaya yang terus menerus dari seluruh pihak, kini sudah diatas 60 persen, kita berharap PAUD bisa mencapai 90 bahkan 100 persen," katanya

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016