Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan kini dilengkapi ecolodge atau penginapan yang ramah lingkungan dan menekankan pada alam guna mendukung wisata minat khusus konservasi bekantan yang menjadi salah satu situs Geopark Meratus.

"Untuk tahap pertama kami membangun tiga tempat penginapan konsep ecolodge berupa rumah panggung khas lahan basah yang berbentuk rumah adat suku Banjar," kata Ferina Fernanda, Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) di Banjarmasin, Senin.

Fasilitas akomodasi tersebut diperuntukkan bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri, khususnya bagi para peneliti di kawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak.

Tamu yang menginap di Bekantan Ecolodge diajak menanam pohon mangrove serta kegiatan konservasi lainnya, dan ditawarkan mengikuti aktivitas keseharian masyarakat nelayan tradisional mencari ikan dengan kearifan lokalnya. 

Jika musim panen padi diajak keliling kampung terdekat membaur dengan kehidupan masyarakat sambil mempelajari keseharian kehidupan warga pesisir sungai yang khas dan menarik.

Diakui Ferina, ecolodge menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama wisatawan asing karena memiliki nilai keberlanjutan dan ramah lingkungan serta mengedepankan kearifan lokal yang menarik bagi mereka.

Pembangunan fasilitas akomodasi dengan konsep ecolodge itu, menurut Ferina bisa jadi yang pertama di Kalimantan Selatan. 

Dia berharap dukungan pemerintah daerah melalui regulasinya yang mudah bagi pengembangan dan pembangunan ecolodge kedepannya.
 
Penginapan berkonsep ecolodge di kawasan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak. (ANTARA/Firman)


Ivana, mahasiswi Program Doktoral dari Praha Cekoslowakia mengaku senang dengan dibangunnya ecolodge di kawasan Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak.

"Saya senang menjadi tamu perdana yang menginap di Bekantan Ecolodge," ucapnya.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023