Barabai (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, akan membangun pasar pertanian sebagai pusat jual beli hasil pertanian tanaman lokal.

Bupati HST H Abdul Latif di Barabai, Selasa, mengatakan pada 2017 akan memberdayakan secara intens petani hortikultura dan akan membangun pasar tradisional yang dikelola secara modern seperti pasar modern BSD City Tangerang.

"Pasar pertanian tersebut akan kami bangun di samping SPBU Pasar Keramat Barabai," katanya.

Keberadaan pasar pertanian tersebut, tambah Bupati, diharapkan akan menjadi pusat penjualan hasil-hasil pertanian dari seluruh daerah di HST.

Hasil pertanian tersebut, kata dia, akan dibeli oleh pemerintah dengan sistem kelola koperasi, jadi peran pemerintah melalui koperasi akan menstabilkan harga produk pertanian.

"Jadi pemerintah yang akan mencarikan pasarnya dan menetukan harga, agar para petani tidak dimainkan oleh para tengkulak, katanya saat acara temu lapang bersama kelompok tani di Desa Pantai Hambawang Timur beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Bupati mengungkapkan, seluruh petani holtikultura akan didata dan ditata dengan baik oleh dinas pertanian, baik itu luas lahan, tanaman yang ditanam, dan waktu penanaman.

Melalui penataan tersebut, maka akan mampu diatur dan dikelola secara terstruktur sesuai ketentuan dalam bidang pertanian.

"Dengan pengaturan ini, diharapkan para kelompok tani di suatu wilayah tidak akan tanam secara bersamaan terhadap produk pertanian tertentu, untuk menghindari over produksi, sehingga harga tetap stabil," katanya.

Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, M Arifin mengatakan, mendukung upaya pengembangan sektor pertanian tersebut, pemerintah juga telah mengalokasikan bantuan 38 unit traktor pembuat bedengan atau kultivator kepada kelompok tani, peserta pengembangan tanaman cabe /tanaman lombok besar dan lombok rawit di kabupaten HST.

"Bantuan alsintan tersebut merupakan bantuan pemerintah, yang tidak wajib dikembalikan tetapi wajib dipelihara dan diberdayakan, supaya berhasil guna," katanya.

Diharapkan, dalam waktu 1-2 tahun menggunakan alat tersebut, petani mampu membeli alat yang baru lagi, dengan pengaturan dan tanggung jawab masing-masing yang memakai.

Upaya mendorong pertanian untuk mengembangkan sektor pertanian ini, untuk mengantisipasi masuknya sejumlah komoditas sayuran dari beberapa negara ke Indonesia akhir-akhir ini.

Bagi petani hortikultura di Kabupaten HST, masuknya sayuran luar merupakan pemicu utama anjloknya harga jual produk sayur lokal. Hal ini disebabkan karena sayuran luar itu dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga sayur lokal.

Berdasarkan alasan tersebut, Bupati terus berupaya memberdayakan petani Hortikultura dan akan membangun pasar pertanian tradisional modern.

Pewarta: M Taufik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016