Kepala Perwakilan Bank Indonesia  Provinsi Kalimantan Selatan (BI Kalsel) Wahyu Pratomo mengatakan, untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital, BI Kalsel akan menyelenggarakan Festival Antasari 2023 bertema “Banua Go Digital”, selama Agustus-Oktober 2023.

"Rangkaian acaranya terdiri dari seminar luring ihwal transaksi non tunai, webinar perlindungan konsumen dan lain-lain," ujar Wahyu Pratomo, dalam siaran tertulis di Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, ada dua kegiatan lain yang diselenggarakan BI Kalsel dalam waktu dekat.

Kegiatan itu, sebut dia, adalah Program Akselerasi UMKM berorientasi Ekspor (Pamor Borneo) pada Agustus 2023, dan seminar internasional ekonomi hijau pada September 2023.

Melanjutkan capaian apik tahun sebelumnya, sambung dia, Pamor Borneo 2023 terdiri dari berbagai rangkaian. 

"Mulai dari pameran produk UMKM unggulan se-Kalimantan, business matching penjualan dan pembiayaan dengan aggregator dan lembaga keuangan, business counselling, workshop dan talk show pengembangan UMKM, travel mart yang turut menghubungkan pelaku pariwisata," terangnya.

Lebih lanjut dia mengemukakan, di samping itu, ada pula one-on-one meeting dengan pelaku usaha dan investor, diseminasi Investment Project Ready to Offer (IPRO) Kalimantan dan dimeriahkan pagelaran seni dan budaya khas Kalimantan.

"Untuk mendorong pengembangan ekonomi hijau, seminar internasional ekonomi hijau bertajuk “Advancing Green Initiatives for the Sustainable Kalimantan Through Action and Collaboration” juga diselenggarakan," tegasnya.

Hal yang tidak kalah pentingnya, papar dia, diperlukan reformasi struktural menuju “The New Kalimantan” yaitu Kalimantan Baru bukan hanya mengandalkan sektor ekstraktif melainkan juga mengandalkan sumber pertumbuhan ekonomi baru serta berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam acara bincang bareng media kali ini digabung dengan rangkaian kegiatan diseminasi laporan perekonomian provinsi rutin diselenggarakan BI Kalsel. 

Diseminasi tersebut menghadirkan Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof Dr Ahmad dan Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Selatan Hj Suparmi.

Dalam diseminasi tersebut, Wahyu Prantomo memandang penting hilirisasi guna meningkatkan perekonomian Kalsel. 

Prospek inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan 2023, ujar dia,  diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 atau kembali berada dalam rentang sasaran 3 persen±1 persen(yoy).

"Ini tentunya dibarengi kerja keras BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," tandasnya.

 

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023