Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Jumlah penumpang di Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, paling banyak berangkat ke Surabaya selama arus mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Handy H di Kota Banjarbaru, Minggu mengatakan jumlah penumpang yang berangkat ke Surabaya jauh lebih banyak dibanding ke kota lain.
"Jumlah penumpang berangkat ke Surabaya sejak H-12 Idul Fitri tanggal 24 Juni 2016 hingga H+2 atau 9 Juli 2016 sebanyak 42.072 orang dan penumpang datang 19.854 orang," ujarnya.
Ia mengatakan, fenomena itu menarik karena jumlah penumpang berangkat jauh diatas rute ke Jakarta yang tercatat sebanyak 31.046 orang dan 21.417 orang yang datang ke Kalsel dari Jakarta.
Dijelaskan, biasanya rute yang paling banyak tujuan Jakarta, tetapi sekarang didominasi Surabaya melalui Bandara Juanda yang menjadi pintu masuk menuju Provinsi Jawa Timur.
"Kami menilai, fenomena menarik ini menandakan banyak penduduk Kalsel berasal dari Jawa Timur sehingga rute keberangkatan paling banyak menuju Bandara Juanda Surabaya," ungkapnya.
Sementara itu, keberangkatan ke kota lain jauh lebih sedikit seperti Yogyakarta dengan 6.789 orang penumpang yang datang dan penumpang yang berangkat 6.497 orang.
Rute lain adalah tujuan Semarang sebanyak 3.034 penumpang berangkat dan 2.067 penumpang datang disusul Makasar sebanyak 2.341 penumpang berangkat dan 1.585 yang datang.
Kota lain di Kalimantan yang paling banyak dilalui adalah tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur dengan 7.498 orang penumpang yang berangkat dan 8.739 penumpang datang.
Kemudian, ke Kabupaten Kotabaru sebanyak 2.649 penumpang berangkat dan 2.671 penumpang datang, Sampit 659 orang berangkat dan 804 orang yang datang ke Kalsel.
Untuk rute ke Kota Bandung tercatat sebanyak 2.824 penumpang berangkat dan 2.190 yang datang, serta Kuala Pembuang 68 orang berangkat dan 75 orang yang datang.
"Perkiraan kami, puncak arus balik dua kali yakni Sabtu dan Minggu dengan jumlah penumpang diatas 12 ribu per hari baik penumpang yang berangkat maupun datang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Handy H di Kota Banjarbaru, Minggu mengatakan jumlah penumpang yang berangkat ke Surabaya jauh lebih banyak dibanding ke kota lain.
"Jumlah penumpang berangkat ke Surabaya sejak H-12 Idul Fitri tanggal 24 Juni 2016 hingga H+2 atau 9 Juli 2016 sebanyak 42.072 orang dan penumpang datang 19.854 orang," ujarnya.
Ia mengatakan, fenomena itu menarik karena jumlah penumpang berangkat jauh diatas rute ke Jakarta yang tercatat sebanyak 31.046 orang dan 21.417 orang yang datang ke Kalsel dari Jakarta.
Dijelaskan, biasanya rute yang paling banyak tujuan Jakarta, tetapi sekarang didominasi Surabaya melalui Bandara Juanda yang menjadi pintu masuk menuju Provinsi Jawa Timur.
"Kami menilai, fenomena menarik ini menandakan banyak penduduk Kalsel berasal dari Jawa Timur sehingga rute keberangkatan paling banyak menuju Bandara Juanda Surabaya," ungkapnya.
Sementara itu, keberangkatan ke kota lain jauh lebih sedikit seperti Yogyakarta dengan 6.789 orang penumpang yang datang dan penumpang yang berangkat 6.497 orang.
Rute lain adalah tujuan Semarang sebanyak 3.034 penumpang berangkat dan 2.067 penumpang datang disusul Makasar sebanyak 2.341 penumpang berangkat dan 1.585 yang datang.
Kota lain di Kalimantan yang paling banyak dilalui adalah tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur dengan 7.498 orang penumpang yang berangkat dan 8.739 penumpang datang.
Kemudian, ke Kabupaten Kotabaru sebanyak 2.649 penumpang berangkat dan 2.671 penumpang datang, Sampit 659 orang berangkat dan 804 orang yang datang ke Kalsel.
Untuk rute ke Kota Bandung tercatat sebanyak 2.824 penumpang berangkat dan 2.190 yang datang, serta Kuala Pembuang 68 orang berangkat dan 75 orang yang datang.
"Perkiraan kami, puncak arus balik dua kali yakni Sabtu dan Minggu dengan jumlah penumpang diatas 12 ribu per hari baik penumpang yang berangkat maupun datang," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016