Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Wilayah Kalimantan Darmansyah mengapresiasi, ditetapkannya Fachruddin, sebagai Direktur Utama Bank Kalsel definitive oleh pemegang saham untuk bisa mengemban amanah tersebut sampai dengan tahun 2028.
 
Pada keterangan tertulis yang diterima Antara di Banjarmasin, Selasa, Darmansyah optimis dengan sudah ditetapkannya sebagai Direktur Utama definitif Bank Kalsel, tentunya Fackruddin  akan membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu, dapat melakukan berbagai akselerasi dalam rangka mencapai berbagai hal yang sudah ditargetkan.

Baca juga: Industri jasa keuangan di Kalsel tumbuh positif 5,12 persen

"Salah satunya adalah pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang harus dipenuhi oleh Bank Kalsel sebesar Rp3 Triliun pada tahun 2024 mendatang," ungkap Darmansyah di sela Media Update Insan Pers se-Kalimantan, Kamis (6/7/2023) lalu di Surabaya.

Dirinya mengatakan, sejauh ini progres pemenuhan MIM dari Bank Kalsel masih berjalan secara on the track. Bahkan dirinya pun optimis MIM ini bisa dipenuhi sebelum akhir tahun 2024 mendatang.

"Bank Kalsel ini kan sama seperti Bank Kalteng yang MIMnya masih dibawah Rp3 Triliun. Memang ini harus kerja keras untuk melakukan koordinasi dengan pemegang saham, tapi saya melihat Fachruddin mampu melakukannya," tegasnya.

Selain masalah MIM, dirinya pun juga menitipkan pengembangan digital banking di Bank Kalsel kepada Fachruddin agar tidak kalah bersaing dengan perbankan lainnya, baik di tingkat lokal hingga nasional.

Baginya digital banking ini sudah menjadi sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan pengembangan oleh Bank Kalsel, agar memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan.

"Lalu bagi perusahaan digital banking sangat diperlukan agar membuat perusahaan semakin efesien dan bisa menggarap berbagai pasar yang lebih luas kedepannya," tukasnya.

Baca juga: Poliban programkan kunjungan industri tingkatkan wawasan mahasiswa
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023