Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Para petugas kebersihan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terpaksa harus dilemburkan selama dua hari untuk mengatasi sampah pada perayaan malam Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, hingga H+1.

"Selama dua hari perayaan Idul Fitri ini para petugas kita terpaksa lembur, ini untuk mengatasi sampah yang sedikit meningkat," ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Banjarmasin Mukhyar, Kamis.

Terlebih, ucap dia, pada malam perayaan Idul Fitri lalu, banyaknya sampah petasan membuat pekerjaan petugas kesebersihan menjadi berat, sebab sampah berserakan di mana-mana, terutama di titik perayaannya.

"Sebagaimana di sekitar bundaran Jalan Lambung Mangkurat, Siring Jalan Piare Tendean, dan Jalan Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi," tuturnya.

Memang, kata Mukhyar, peningkatan volume sampah tidak terlalu besar, tapi keberadaannya yang berserakan membuat pekerjaan para petugas penyapu jalan cukup direpotankan dalam membersihkannya.

"Sebab paginya harus sudah bersih, terpaksa mereka bekerja lembur," paparnya.

Pun, kata Mukhyar, di hari kedua lebaran, sampah juga cukup banyak adanya, khususnya di objek wisata, sebagaimana di titik-titik wilayah siring Sungai Martapura.

Atas jerih payah para petugas kebersihan ini, ungkapnya, ada uang insentif bagi waktu lembur itu Rp100 ribu per orangnya.

Menurut dia, sebelumnya para petugas kebersihan itu juga diberikan uang kesejahteraan oleh pemerintah kota untuk lebaran per orangnya Rp500 ribu.

"Jadi kita hargai tugas berat petugas kebersihan daerah kita ini, sebab dari kegigihan mereka pula Adipura didapatkan kota ini," paparnya.

Atas jasa besar mereka ini, tutur Mukhyar, pemerintah kota juga sudah memberikan peningkatan honorarium bagi mereka yang rata-rata didapatkan Rp200 ribu setiap bulan.

Dia menyatakan, honor bagi petugas kebersihan yang menyapu jalanan dari Rp1 juta menjadi Rp1,2 juta per bulan, sedangkan petuas pengangkut sampah dari Rp1,350 juta, menjadi Rp1,550 juta perbulan.

"Memang tidak menyentuh Upah Minimum Provinsi (UMP) pendapatan mereka, memang pertimbangannya mereka bekerja tidak sampai 8 jam per hari," ucap Mukhyar.

Dia mengatakan, ada sekitar 1.000 petugas kebersihan yang bekerja di bawah pengelolaan pemerintah kota saat ini, dan mereka diharapkan mampu mengatasi tingginya volume sampah di ibu kota provinsi ini yang mencapai 600 ton per hari.

"Makanya kita harap masyarakat terus menyadari untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bukan pada waktunya, demi kebersihan dan keindahan kota kita tercinta ini," ujarnya. 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016