Jagal Ganteng Syariah (JGS) Tabalong, Kalimantan Selatan yang dikomandani Khodimul Majelis Nurul Anwar Guru Fahmi Anshari LC berhasil melakukan pemotongan 348 hewan kurban pada pada perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.

Besarnya jumlah hewan kurban yang dipotong oleh JGS menandakan semakin tingginya kesadaran masyarakat pada ketentuan syariat dalam penyembelihan yang disunnahkan.

Baca juga: Masjid Muhajirin potong 31 ekor sapi kurban

 "Idul Adha ini JGS telah melakukan sembelihan 348 hewan kurban dan kami terus mensyiarkan kepada masyarakat cara sembelihan yang sesuai sunnah," ujar Guru Fahmi Anshari, Selasa.

Menurut alumni Al Azhar tersebut, selama ini JGS banyak mendapat bimbingan Jagal Halal (Jalal) Indonesia dibawah pimpinan Muhammad Yusrin. Jalal Indonesia merupakan mitra JGS dalam syiar sembelih halal untuk wilayah Kalimantan Selatan.

Kini JGS Tabalong sendiri memiliki jaringan dan anggota yang menyebar ke provinsi tetangga, Kalimantan Timur hingga Pulau Jawa.

Menurut pendakwah muda JGS Tabalong dibentuk untuk tujuan semata - mata mensyiarkan sunnah Rasulullah SAW dalam melakukan penyembelihan hewan qurban.


Baca juga: Mualaf di Pegunungan Meratus terima daging hewan kurban

"Hewan qurban beda dengan hewan yang dijual di pasaran, jadi tidak asal sembelih, ada tata cara dan tuntunan syariatnya sesuai ilmu fiqh qurban hingga safetynya," bener Guru Fahmi.

Penjagal sangat ditekankan untuk menyiapkan mata pisau atau golok yg paling tajam.

Dalam eksekusi harus cepat hanya satu atau dua goresan golok saja dan teknik penyembelihan juga memberikan hasil maksimal dengan daging kurban yang tidak berbau.

Sementara Ketua Jalal Indonesia Kalimantan Selatan, Muhammad Yusrin mengatakan JGS dan JALAL membentuk sinergi syiar sembelihan yang sesuai dengan sunnah   Rasulullah.

"Alhamdulillah syiar JGS dan Jalal Indonesia sudah mulai banyak merubah cara -cara sembelihan yang lebih Ihsan," ujarnya.(*)

Baca juga: PLN UIP3B Kalimantan gandeng RBP salurkan hewan kurban kepada masyarakat

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023