PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) berkolaborasi dengan Rumah Baca Bahijau berusaha meningkatkan minat baca masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.
 
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Rabu mengatakan, kerja sama dilakukan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Dijamin Baca.
 
"Kami mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan Rumah Baca Bahijau untuk lebih meningkatkan minat baca maupun literasi pada anak serta masyarakat umum," ujar Joharifin melalui keterangan tertulis.
 
Dijelaskan, tujuan program untuk lebih meningkatkan minat baca dan literasi terutama bagi anak-anak dan masyarakat, membantu mengurangi buta aksara, serta memudahkan akses buku bacaan berkualitas.
 
Hal itu selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 4 yaitu pendidikan berkualitas, menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
 
"Membaca merupakan hal yang sangat penting dan berguna serta harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan dan melalui program itu diharapkan masyarakat umum terutama anak-anak dapat merasakan berbagai dampak yang sangat baik," sebutnya.
 
Joharifin mengatakan, dampak yang bisa dirasakan mulai dari buku yang ditawarkan, edukasi, dan seni yang diajarkan di luar kelas sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan rasa ingin tahu anak-anak dengan membaca buku.
 
"Era digital sekarang ini, tantangan terbesar adalah mendongkrak minat membaca dan memberikan bacaan yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia sehingga salah satu cara yang dilakukan yakni perpustakaan keliling melalui program TJSL dijamin baca," ungkapnya.
 
Diharapkan Joharifin pula, program itu mampu meningkatkan minat baca yang kuat kepada anak-anak sehingga dapat mengeksplorasi dunia yang luas dan tak terbatas melalui halaman-halaman buku, memperoleh pengetahuan tentang berbagai topik, mempelajari sejarah, menjelajahi alam semesta, hingga mengeksplorasi imajinasi mereka.
 
"Buku-buku memungkinkan anak-anak mengeksplorasi ide-ide baru, mengembangkan empati, dan memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang tidak mungkin dilakukan melalui pengalaman langsung. Selain itu, membaca juga membantu memperkaya kosakata anak, meningkatkan keterampilan berbicara, dan meningkatkan pemahaman membaca," ujar dia.
Pengelola Rumah Baca Bahijau mengunjungi anak-anak di Desa Simpur Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah membawakan buku-buku dan mengajak anak-anak maupun warga membaca bersama di desa-desa di seluruh kabupaten di provinsi itu. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)


 
 
Ketua Rumah Baca Bahijau Yusy mengatakan, akses program yang sudah diinisiasi sejak 2019 tersebut tak hanya menyediakan aneka buku, namun juga mengajarkan bermacam edukasi dan seni melalui kelas-kelas inspirasi dalam setiap kunjungannya.
 
Menurut Yusy, saat ini Rumah Baca Bahijau sudah berkeliling ke berbagai lokasi pada 13 kabupaten dan satu kota di Provinsi Kalteng dengan membawa koleksi ratusan buku dan memberi fasilitas baca kepada lebih dari 1.000 anak di beberapa tempat.
 
"Luasnya daerah di Kalteng dan jalan yang masih sulit untuk mengakses buku-buku berkualitas bagi anak dan masyarakat umum, Rumah Baca Bahijau sejak empat tahun lalu membuat program mandiri bertajuk Kunjungan Baca yakni membawa buku-buku dengan tote bag dan mengajak anak-anak dan warga membaca bersama di desa-desa di seluruh kabupaten," ucapnya.
 
Ditambahkan, kendala jarak dan kondisi jalan sekarang menjadi tak berarti berkat bantuan kendaraan berupa mobil baca PLN. Selain itu bantuan peralatan pendukung juga sangat membantu Rumah Baca Bahijau untuk terus melakukan kunjungan dan ke titik-titik yang masih rendah literasi, minat baca serta buta aksara.
 
"Bantuan yang kami terima dari PLN berupa mobil perpustakaan keliling untuk pustaka bergerak dan barang pendukung seperti proyektor, sound system, printer dan lain-lain yang diharapkan mampu meningkatkan pengembangan gerakan literasi di Kalteng sehingga berdampak pada meningkatnya minat baca, dan juga kemampuan literasi dan mengurangi buta aksara," kata Yusy.
 
Sementara, hasil survei Purpesnas tentang tingkat kegemaran membaca pada 2022 mencapai angka 63,9 poin atau meningkat 7,4 persen dibandingkan setahun lalu yang menandakan makin banyak orang Indonesia gemar membaca.
 
 
 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023