PT Pertamina regional Wilayah VI Kalimantan segera membentuk tim untuk mengantisipasi sepekulan yang melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam beberapa hari ke depan.
       
Kepala Humas Pertamina Balikpapan Bambang Irianto di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, bila tidak ada penambahan kuota BBM bersubsidi oleh pemerintah pusat, maka BBM bersubsidi di Kalsel dan provinsi lain di Kalimantan hanya akan mencukupi hingga November.
       
Namun, kata dia, Pertamina akan tetap menyalurkan BBM bersubsidi tersebut hingga akhir tahun atau akhir Desember dengan jumlah BBM bersubsidi yang masih tersisa.
       
Artinya, kata dia, nantinya akan ada pengurangan penyaluran dalam tiap harinya ke masing-masing SPBU, karena jatah yang seharusnya untuk dua bulan disalurkan jatah untuk tiga bulan.
       
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat yang merupakan dampak dari pengurangan penyaluran tersebut, kata dia, perlu diantisipasi dengan pengawasan dari aparat terkait dengan lebih ketat.
       
"Jangan sampai ada sepekulan yang melakukan penimbunan BBM yang membuat antrean maupun kelangkaan BBM semakin parah,"katanya.
       
Dengan demikian, kata dia, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan aparat keamanan terutama Polda Kalsel maupun Polda provinsi lainnya, untuk melakukan pemetaan dan perencanaan program pengamanan melalui tim yang telah dibentuk.
       
"Kalau kerja sama telah kita bina sejak lama, namun untuk menghadapi penyaluran BBM dalam beberapa bulan kedepan, kerja sama tersebut akan lebih diintensifkan," katanya.
       
Selain itu, Bambang juga mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena kendati ada pengurangan penyaluran bila pemerintah pusat tidak menambah jumlah subisidi BBM, Pertamina akan tetap melakukan penyaluran hingga akhir tahun.
       
Menurut Bambang, pada dasarnya permasalah kekurangan subsidi BBM sudah disampaikan ke pemerintah pusat sejak lama, namun belum ada tanggapan.
       
Tentang kekhawatiran dampak pengurangan penyaluran subsidi juga akan berimbas pada penutupan industri di Kalsel, menurut Bambang hal itu tidak akan terjadi.
       
"Kalau industri selama ini memanfaatkan BBM non subsidi, sedangkan yang kurang adalah BBM bersubsidi, sehingga tidak akan berdampak pada operasional industri," katanya.
       
Berdasarkan data Pertamina, subsidi BBM Kalsel selama Januari- Juli 2010, tersisa 136.803 kiloliter premium dan 48.185 kiloliter solar. Persediaan itu akan habis pada November 2010.
       
Sedangkan kuota premium untuk Kalsel pada tahun ini sebanyak 369.103 kiloliter, solar 167.890 kiloliter dan kerosen sebanyak 178,238 kiloliter.
       
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, Pemprov Kalsel meminta tambahan kuota 2010 menjadi 428,305 kiloliter premium, 178.238 kiloliter kerosen dan 215.456 kiloliter solar.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010