Komisi V DPR RI berjanji memperjuangkan penambahan personel dan peralatan pendukung di Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Banjarmasin di Kalimantan Selatan saat kunjungan kerja spesifik bertatap muka dengan jajaran Basarnas Banjarmasin di Banjarbaru.

"Kami sudah tampung semua aspirasinya, pada prinsipnya Basarnas Banjarmasin sudah menjalankan tugasnya secara optimal jadi patut diapresiasi," kata Sri Rahayu selaku Ketua Tim Komisi V DPR RI di Banjarbaru, Kamis.

Jika diukur dari luas wilayah yang mencakup 13 kabupaten dan kota serta tingkat kejadian yang harus ditanggulangi, maka Sri mengakui Basarnas Banjarmasin memang memerlukan penguatan dari segala sisi.

Apalagi ketiadaan tempat latihan yang refresentatif bagi personel menjaga dan meningkatkan kemampuannya juga menjadi perhatian wakil rakyat di Senayan untuk diperjuangkan.

"Katanya sudah ada tanah hibah dari Pemprov Kalsel yang bisa digunakan untuk mess, prasarana latihan dan gudang peralatan SAR namun belum tersedia anggaran untuk pembangunannya, makanya segera kami usulkan ke Badan Anggaran DPR," ujar Sri.

Di sisi lain, Komisi V DPR juga mendapatkan fakta jika usia pensiun prajurit TNI yang diperbantukan ke Basarnas tetap mengikuti aturan di militer.

Padahal menurutnya bisa diperjuangkan agar usia pensiun mengikuti aturan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) misalnya sesuai tingkat eselon dan sebagainya agar lebih panjang masa pengabdiannya.

"Basarnas bekerja untuk kemanusiaan, setiap ada kejadian terjun ke lapangan membantu masyarakat makanya pengabdian personel ini wajib bagi negara memberikan apresiasi tinggi," tegasnya.
 
Tim Komisi V DPR RI mencoba peralatan di Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Banjarmasin. (ANTARA/Firman)


Sementara Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Basarnas RI Marsekal Pertama TNI Roy Romanza yang turut mendampingi kunjungan Komisi V DPR menyampaikan terima kasih kepada para wakil rakyat untuk selalu memperjuangkan penguatan jajarannya di setiap daerah.

Romanza mengakui dengan kondisi perairan Kalimantan Selatan yang sangat luas ditambah tingginya tingkat kejadian terutama kecelakaan di air seperti orang tenggelam dan sebagainya maka sepatutnya Basarnas Banjarmasin diperkuat.

"Jumlah personel di setiap Unit Pos SAR dan Unit Siaga SAR masih jauh dari standar atau belum ideal termasuk peningkatan status pegawai juga perlu diperjuangkan bersama agar lebih terjamin kesejahteraan kawan-kawan," ucapnya.
 
Tim Komisi V DPR RI foto bersama personel Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Banjarmasin. (ANTARA/Firman)


Dalam paparannya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad menyampaikan jajarannya diperkuat 67 pegawai dan 16 orang non pegawai.

Personel dibagi ke beberapa Unit termasuk kantor utama di Banjarbaru denga rincian 43 orang di kantor utama, tujuh orang di Pos SAR Kotabaru, lima orang di Unit Siaga SAR Tabalong, empat orang di Unit Siaga SAR Batulicin dan 24 orang di Dermaga SAR Basirih Banjarmasin.

Adapun sarana air yang dimiliki antara lain empat kapal rescue, dua rigit inflatable boat dan 15 rubber boat.

Kemudian sarana darat ada satu ATV carrier dan ATV, satu rescue compartemet, satu air boat, enam motor rescue, satu ATV polaris, satu communication mobile, dua rescue car, dua rescue carier, lima rescue truk tipe 2, satu rescue truk tipe 1 dan water treatment pump.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023