Seorang pria asal Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Yusuf ditemukan dalam keadaan meninggal dunia diduga akibat tenggelam di tempat wisata Air Terjun Haratai, Desa Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
"Korban meninggal dunia karena tenggelam di lokasi kedalaman air terjun yang saat sedang membantu temannya yang mau tenggelam," kata Kasi Humas Polres HSS Ipda Ardiansyah Machzar mewakili Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan Ardi, korban tenggelam sekitar pukul 10.00 Wita, berdasarkan informasi dari masyarakat, kemudian anggota jaga Polsek Loksado langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Sesampai di TKP, petugas mendengar informasi korban sudah dibawa ke Puskesmas Loksado, namun pria asal Kalteng itu sudah dinyatakan meninggal dunia saat tiba di Puskemas.
Petugas kepolisian mengecek kondisi korban yang ada di dalam ruangan puskesmas, kemudian jasad korban dibawa ke RSUD Brigjend H Hasan Basry, Kandangan, untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia dan dilakukan permintaan otopsi.
Baca juga: Polisi ringkus pelaku dan penadah BBM hasil penggelapan di kebun sawit
"Namun pihak keluarga mereka menolak dilakukan otopsi dan menerima dengan ikhlas atas meninggalnya almarhum, dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi," ujar Ardi.
Ayah korban dan keluarga menerima peristiwa ini takdir hidup korban yang diketahui merupakan lulusan dari Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru dan saat ini telah almarhum telah dibawa ke rumah duka di Kapuas, Kalteng.
Berdasarkan kronologis, awalnya korban bersama 19 orang temannya berangkat dari berawal dari tempat penginapan Resort Mountain Meratus Loksado menuju air terjun Haratai sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban dan belasan temannya menggunakan sepeda motor, kemudian korban beserta rekannya itu langsung mandi di lokasi air terjun.
Kurang lebih 30 menit berada di lokasi air terjun, teman korban, Muhammad Maulana minta tolong dengan memberi isyarat melambaikan tangan, kemudian dua teman korban lainnya, Maulana Asmi dan Muh Rafiki berupaya menolong.
Namun saat menolong, Maulana Asmi juga mau tenggelam di lokasi kedalaman air terjun dekat tebing, kemudian teman lainnya tidak berani mendekat.
Baca juga: Dua pemuda diciduk diduga bawa sabu dari HST
Tidak lama Maulana Asmi bisa keluar dari lokasi dari kedalaman air terjun dan langsung ditarik ke pinggir, sedangkan Muhammad Maulana masih berada di lokasi kedalaman air.
Korban, Ahmad Yusuf bersama temannya, Aulia Rahman berusaha membantu Muhammad Maulana, namun korban malah yang tenggelam di lokasi yang dalam, sedangkan Muhammad Maulana bisa keluar dari lokasi kedalaman dalam keadaan mengambang.
Lalu, Maulana segera ditarik ke pinggir dan diberikan pertolongan rekannya dan berhasil diselamatkan, sedangkan korban Ahmad Yusuf masih tenggelam di kedalaman air terjun.
Setelah kurang lebih tiga menit, korban bisa keluar dari lokasi kedalaman tadi, segera ditarik ke pinggir dan langsung diberi pertolongan, namun tidak respon dari korban karena diduga telah meninggal dunia.
Rekan korban membawa Ahmad Yusuf ke Puskesmas Loksado, kemudian dirujuk ke RSUD Kandangan sambil menunggu kedatangan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Korban meninggal dunia karena tenggelam di lokasi kedalaman air terjun yang saat sedang membantu temannya yang mau tenggelam," kata Kasi Humas Polres HSS Ipda Ardiansyah Machzar mewakili Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan Ardi, korban tenggelam sekitar pukul 10.00 Wita, berdasarkan informasi dari masyarakat, kemudian anggota jaga Polsek Loksado langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Sesampai di TKP, petugas mendengar informasi korban sudah dibawa ke Puskesmas Loksado, namun pria asal Kalteng itu sudah dinyatakan meninggal dunia saat tiba di Puskemas.
Petugas kepolisian mengecek kondisi korban yang ada di dalam ruangan puskesmas, kemudian jasad korban dibawa ke RSUD Brigjend H Hasan Basry, Kandangan, untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia dan dilakukan permintaan otopsi.
Baca juga: Polisi ringkus pelaku dan penadah BBM hasil penggelapan di kebun sawit
"Namun pihak keluarga mereka menolak dilakukan otopsi dan menerima dengan ikhlas atas meninggalnya almarhum, dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi," ujar Ardi.
Ayah korban dan keluarga menerima peristiwa ini takdir hidup korban yang diketahui merupakan lulusan dari Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru dan saat ini telah almarhum telah dibawa ke rumah duka di Kapuas, Kalteng.
Berdasarkan kronologis, awalnya korban bersama 19 orang temannya berangkat dari berawal dari tempat penginapan Resort Mountain Meratus Loksado menuju air terjun Haratai sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban dan belasan temannya menggunakan sepeda motor, kemudian korban beserta rekannya itu langsung mandi di lokasi air terjun.
Kurang lebih 30 menit berada di lokasi air terjun, teman korban, Muhammad Maulana minta tolong dengan memberi isyarat melambaikan tangan, kemudian dua teman korban lainnya, Maulana Asmi dan Muh Rafiki berupaya menolong.
Namun saat menolong, Maulana Asmi juga mau tenggelam di lokasi kedalaman air terjun dekat tebing, kemudian teman lainnya tidak berani mendekat.
Baca juga: Dua pemuda diciduk diduga bawa sabu dari HST
Tidak lama Maulana Asmi bisa keluar dari lokasi dari kedalaman air terjun dan langsung ditarik ke pinggir, sedangkan Muhammad Maulana masih berada di lokasi kedalaman air.
Korban, Ahmad Yusuf bersama temannya, Aulia Rahman berusaha membantu Muhammad Maulana, namun korban malah yang tenggelam di lokasi yang dalam, sedangkan Muhammad Maulana bisa keluar dari lokasi kedalaman dalam keadaan mengambang.
Lalu, Maulana segera ditarik ke pinggir dan diberikan pertolongan rekannya dan berhasil diselamatkan, sedangkan korban Ahmad Yusuf masih tenggelam di kedalaman air terjun.
Setelah kurang lebih tiga menit, korban bisa keluar dari lokasi kedalaman tadi, segera ditarik ke pinggir dan langsung diberi pertolongan, namun tidak respon dari korban karena diduga telah meninggal dunia.
Rekan korban membawa Ahmad Yusuf ke Puskesmas Loksado, kemudian dirujuk ke RSUD Kandangan sambil menunggu kedatangan keluarga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023