Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Handy Heryudhitiawan, memprediksi H-4 merupakan puncak mudik 4 Idul Fitri 1437 Hijriah.


"Kami prediksi puncak arus mudik penumpang berangkat dari Bandara Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan, menuju bandara lain pada H-4 Idul Fitri," ujarnya di Kota Banjarbaru, Minggu.

Ia mengatakan jumlah penumpang pada puncak arus mudik diperkirakan mencapai 15.000 orang dari jumlah penumpang normal setiap hari yang berkisar 9.500 hingga 10.000 orang.

Dijelaskannya, meski pun diprediksi terjadi lonjakan penumpang sangat signifikan pada puncak arus mudik itu, tetapi maskapai penerbangan tetap mampu melayaninya.

"Sejumlah maskapai sudah kami setujui menambah penerbangan ekstra sehingga meski jumlah penumpang naik signifikan tetapi tetap terlayani dan bisa diterbangkan," ucapnya.

Menurut dia, maskapai yang sudah disetujui menambah penerbangan yakni Sriwijaya Air yang menambah penerbangan sejak tanggal 24 Juni hingga 17 Juli 2016.

Jumlah penerbangan yang telah diajukan Sriwijaya Air dan disetujui yakni rute Banjarmasin-Balikpapan, dan Banjarmasin ke Ujung Pandang masing-masing satu kali.

"Kami juga sudah menyetujui penambahan penerbangan Lion Air sejak 24 Juni hingga 17 Juli 2016 sebanyak dua kali penerbangan pada rute Banjarmasin-Surabaya," ujarnya.

Ia menambahkan memasuki pertengahan bulan Ramadhan ini, area bandara yang terletak di Banjarbaru masih belum dipenuhi penumpang yang bepergian maupun datang ke Kalsel.

"Suasana bandara masih relatif normal, tidak terlihat lonjakan calon penumpang yang hendak berangkat keluar Kalsel maupun berdatangan dari bandara lain," ujarnya.

Dikatakannya, keberangkatan dan kedatangan penumpang relatif lebih nyaman karena dibangunya terminal temporary sehingga penumpang yang datang lebih nyaman.

"Terminal keberangkatan dan kedatangan sudah dipisah sehingga area bandara lebih luas dan nyaman dan kami akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016