Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin, melaksanakan razia penyakit masyarakat (Pekat) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perairan kota setempat.

"Kegiatan razia itu kami laksanakan secara rutin guna mencegah terjadi tindak pidana ataupun tindak kriminalitas di perairan ini," kata Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst di Banjarmasin, Kamis.

Ia mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu dilakukan pada Rabu (15/6) malam, sekitar pukul 22.30 Wita dan saat itu anggota langsung melakukan patroli di wilayah-wilayah perairan yang rawan kriminlitas.

Pada saat melintas di perairan Pulau Kembang, polisi melihat ada dua orang pria yang duduk di atas kelotok dan gerak geriknya mencurigakan.

Melihat hal tersebut, polisi berseragam itu langsung menyambangi kedua pria tersebut dan langsung melakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kedua orang yang salah satu bernama Hendra (27) warga Jalan Barito Ulu Gang Nurdin Banjarmasin Barat itu tidak ditemukan pelanggaran.

"Para pemuda itu nampak ketakutan saat didatangi polisi, dan setelah diperiksa tidak ada ditemukan pelanggaran berupa membawa senjata tajam atau lainnya," ucap pria yang hobby futsal itu.

Perwira yang biasa dipanggil Untung itu juga mengatakan, selain memeriksa masyarakat pesisir sungai pihaknya juga memeriksan penumpang feri penyeberangan.

"Saat feri tersebut diperiksa tidak ditemukan adanya pelanggaran kriminalitas," ujar orang nomor satu dijajaran Satpolair Polresta Banjarmasin itu.

Kepala Satpolair Polresta Banjarmasin terus mengatakan pihaknya akan terus melakukan razia pekat secara rutin agar perairan kota ini khususnya Sungai Martapura dan Sungai Barito tetap aman dan lancar bagi alat transportasi sungai.

Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa membantu tugas polisi di lapangan untuk memberikan laporan cepat apabila ada sesuatu yang mencurigai di lapangan.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016