Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Direktur Adira Insurance Indra Baruna mengatakan desain produk asuransi yang sederhana dan tidak rumit menjadi solusi agar masyarakat tertarik menggunakan produk sehingga laju penetrasi terhadap bank semakin tinggi.
"Solusinya adalah kita harus mulai sosialisasi dan mempromosikan produk mulai dari yang 'simple' dulu. Jangan bikin produk yang ruwet dan buat masyarakat susah paham. Produk asuransi harus 'simple', murah dan mudah didapatkan," kata Indra usai diskusi perkembangan syariah Indonesia di Jakarta, Rabu (8/6) malam.
Ia menjelaskan di tengah situasi perlambatan ekonomi, industri perbankan baik konvensional dan syariah juga turut berdampak, namun jika produk dibuat sesederhana dan dekat dengan masyarakat tentunya dapat bertahan, bahkan tumbuh di atas rata-rata industri sejenis.
Salah satu asuransi sederhana yang terus berkembang pesat adalah asuransi kesehatan. Adira Insurance sendiri memiliki produk asuransi kesehatan "Medicillin" dan asuransi demam berdarah.
Selain itu, literasi asuransi yang masih rendah membuat sosialisasi harus ditingkatkan agar masyarakat menyadari akan manfaat asuransi.
"Kita tidak akan mampu melakukan sosialisasi sendiri. Jadi memang dari industri yang berkaitan harus dilakukan secara bersama-sama," ujar Indra.
Ia menjelaskan kontribusi penjualan asuransi syariah secara langsung (direct selling) masih sangat kecil sehingga perlu seseorang atau pihak lain untuk meyakinkan bahwa produk asuransi yang dipasarkan dapat menjamin kenyamanan pelanggan.
"Secara produk memang sosialisasinya menumpang dengan produk lain, misalnya leasing ambil motor, ada penawaran asuransi. Kalau terjadi sesuatu saat berkewajiban membayar pinjaman, ini menjadi utang. Solusi yang kita sediakan adalah memberi proteksi agar orang tersebut tidak terjebak dalam utang," ujar Indra.
Adira Insurance sejak didirikan 2002 menyediakan produk konvensional dan syariah dengan sejumlah produk unggulan, antara lain asuransi kendaraan bermotor, yaitu Autocillin untuk mobil, Motopro untuk motor dan asuransi kesehatan Medicillin./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Solusinya adalah kita harus mulai sosialisasi dan mempromosikan produk mulai dari yang 'simple' dulu. Jangan bikin produk yang ruwet dan buat masyarakat susah paham. Produk asuransi harus 'simple', murah dan mudah didapatkan," kata Indra usai diskusi perkembangan syariah Indonesia di Jakarta, Rabu (8/6) malam.
Ia menjelaskan di tengah situasi perlambatan ekonomi, industri perbankan baik konvensional dan syariah juga turut berdampak, namun jika produk dibuat sesederhana dan dekat dengan masyarakat tentunya dapat bertahan, bahkan tumbuh di atas rata-rata industri sejenis.
Salah satu asuransi sederhana yang terus berkembang pesat adalah asuransi kesehatan. Adira Insurance sendiri memiliki produk asuransi kesehatan "Medicillin" dan asuransi demam berdarah.
Selain itu, literasi asuransi yang masih rendah membuat sosialisasi harus ditingkatkan agar masyarakat menyadari akan manfaat asuransi.
"Kita tidak akan mampu melakukan sosialisasi sendiri. Jadi memang dari industri yang berkaitan harus dilakukan secara bersama-sama," ujar Indra.
Ia menjelaskan kontribusi penjualan asuransi syariah secara langsung (direct selling) masih sangat kecil sehingga perlu seseorang atau pihak lain untuk meyakinkan bahwa produk asuransi yang dipasarkan dapat menjamin kenyamanan pelanggan.
"Secara produk memang sosialisasinya menumpang dengan produk lain, misalnya leasing ambil motor, ada penawaran asuransi. Kalau terjadi sesuatu saat berkewajiban membayar pinjaman, ini menjadi utang. Solusi yang kita sediakan adalah memberi proteksi agar orang tersebut tidak terjebak dalam utang," ujar Indra.
Adira Insurance sejak didirikan 2002 menyediakan produk konvensional dan syariah dengan sejumlah produk unggulan, antara lain asuransi kendaraan bermotor, yaitu Autocillin untuk mobil, Motopro untuk motor dan asuransi kesehatan Medicillin./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016