Kandangan,  (AntaranewsKalsel) - Program strategi peningkatan pelayanan publik berupa kemitraan dukun kampung dan bidan kembali mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat karena dinilai mampu membawa perbaikan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry saat dihubungi dari Kandangan, Senin, mengatakan strategi kemitraan dukun kampung dan bidan merujuk ibu melahirkan ke fasilitas kesehatan atau disingkat Si Madun Faskes berhasil terpilih sebagai 1 dari 14 kabupaten se-Indonesia sebagai top 35 inovasi pelayanan publik.

Selain 14 kabupaten dan kota, Top 35 inovasi pelayanan publik 2016, panitia seleksi juga memilih 21 institusi lain yang juga telah berhasil melakukan inovasi pelayanan publik.

Wujud dari apresiasi tersebut, Bupati diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan yang diserahkan Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.

Penghargaan tersebut diserahkan berdasarkan Kepmen PAN-RB No. 99/2016 tentang Penetapan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016.

Sebelumnya, KemenPAN-RB telah menetapkan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik berasal dari 2.476 peserta Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2016.

"Yang membanggakan, setelah proses seleksi panjang pada kompetisi tersebut Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan inovasi "Si Midun ke Faskes", terpilih sebagai 1 dari 14 kabupaten se-Indonesia sebagai Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016," katanya lagi.

Penghargaan tersebut, kata dia, tindaklanjut dari kompetesi sebelumnya yaitu Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diserahkan langsung oleh MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi di Surabaya pada 31 Maret lalu.

Si Midun ke Faskes adalah inovasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan berupa inovasi simpatik yang bertujuan mereposisi peran dukun kampung dalam proses persalinan aktif.

Program tersebut bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan anak dalam rangka meningkatkan IPM di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Prestasi ini sejalan sering disampaikan Bupati HSS bahwa pemerintah daerah setempat selalu mendorong seluruh SKPD untuk membuat inovasi pelayanan publik.

Dalam berbagai kesempatan Bupati HSS juga menyampaikan bahwa dalam bekerja aparatur sipil negara di wilayahnya wajib menanamkan pola pikir, apa yang seharusnya, bukan berpikir apa adanya.

"Jangan terjebak dengan rutinitas, berkreasilah, buatlah inovasi dalam pelayanan dan untuk mempermudah pekerjaan," katanya.

Terdapat 3 kementerian, 2 lembaga, 8 provinsi, 14 kabupaten, 5 kota, 5 BUMN/BUMD yang masuk dalam top 35 ini.

Kompetisi ini merupakan wujud dari program "one agency, one innovation" yang mewajibkan kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten/kota menciptakan minimal satu inovasi setiap tahun.

Pewarta: Faturrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016