Dapur Teater Kalimantan Selatan melestarikan pentas seni kearifan lokal bertajuk "BARASA: Bakarya Rahatan Puasa" dengan mengenalkan kepada para pelajar SMP dan SMA di Banjarmasin.
Humas Dapur Teater Kalimantan Selatan, Muhammad Ridhoni melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut menjadi media dakwah untuk menyampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Lapsus- Pentas seni diperingatkan Harjad ke-495 di DPRD Banjarmasin
Ridhoni menuturkan sasaran audiensi pentas tersebut terhadap pelajar SMP dan SMA untuk memperkenalkan kembali, serta menjaga kelestarian kesenian tradisional.
Ridhoni mengungkapkan pementasan BARASA berupa rangkaian penampilan seni, yakni teater tradisional “Japin Carita”, teater tradisional monolog “Bapandung” serta penampilan musik yang digarap sedemikian rupa.
"Japin Carita diambil sebagai pementasan utama karena mempunyai nilai dakwah dengan pesannya yang kuat dan dapat dirunut perjalanannya dari sejarah perkembangannya," ujar Ridhoni.
Baca juga: Pentas seni sumban PAD Banjarmasin Rp120 juta
Ridhoni menyebutkan dampak modernisasi pada kebudayaan, kebiasaan, norma dan perilaku mulai mempengaruhi masyarakat termasuk budaya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Melalui pentas kesenian tradisional tersebut, Ridhoni menambahkan Dapur Teater Kalimantan Selatan menggelar pentas BARASA untuk menarik minat kembali masyarakat terutama pelajar agar tidak tergerus dampak budaya modern.
"Tentunya sebagai bentuk pelestarian dan mengingatkan kembali nilai yang sudah seharusnya menjadi tubuh budaya, adat dan kebiasaan orang Banjar," ucap Ridhoni.
Ridhoni berharap pentas seni tradisional sebagai sarana pembelajaran dan kepedulian masyarakat Banjar terhadap seni budaya lokal.
Kegiatan pentas seni BARASA digelar di Gedung Kesenian Balairung Sari, Taman Budaya Kalimantan Selatan pada Sabtu ini.
Baca juga: Taman Budaya Kalsel gelar pentas seni tiga hari pada peringatan Hari Teater Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Humas Dapur Teater Kalimantan Selatan, Muhammad Ridhoni melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut menjadi media dakwah untuk menyampaikan kepada masyarakat.
Baca juga: Lapsus- Pentas seni diperingatkan Harjad ke-495 di DPRD Banjarmasin
Ridhoni menuturkan sasaran audiensi pentas tersebut terhadap pelajar SMP dan SMA untuk memperkenalkan kembali, serta menjaga kelestarian kesenian tradisional.
Ridhoni mengungkapkan pementasan BARASA berupa rangkaian penampilan seni, yakni teater tradisional “Japin Carita”, teater tradisional monolog “Bapandung” serta penampilan musik yang digarap sedemikian rupa.
"Japin Carita diambil sebagai pementasan utama karena mempunyai nilai dakwah dengan pesannya yang kuat dan dapat dirunut perjalanannya dari sejarah perkembangannya," ujar Ridhoni.
Baca juga: Pentas seni sumban PAD Banjarmasin Rp120 juta
Ridhoni menyebutkan dampak modernisasi pada kebudayaan, kebiasaan, norma dan perilaku mulai mempengaruhi masyarakat termasuk budaya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Melalui pentas kesenian tradisional tersebut, Ridhoni menambahkan Dapur Teater Kalimantan Selatan menggelar pentas BARASA untuk menarik minat kembali masyarakat terutama pelajar agar tidak tergerus dampak budaya modern.
"Tentunya sebagai bentuk pelestarian dan mengingatkan kembali nilai yang sudah seharusnya menjadi tubuh budaya, adat dan kebiasaan orang Banjar," ucap Ridhoni.
Ridhoni berharap pentas seni tradisional sebagai sarana pembelajaran dan kepedulian masyarakat Banjar terhadap seni budaya lokal.
Kegiatan pentas seni BARASA digelar di Gedung Kesenian Balairung Sari, Taman Budaya Kalimantan Selatan pada Sabtu ini.
Baca juga: Taman Budaya Kalsel gelar pentas seni tiga hari pada peringatan Hari Teater Dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023