Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin tidak menemukan bahan berbahaya terhadap 24 melakukan sampel makanan yang diambil di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan uji samping melalui operasional mobil laboratorium keliling.

"Kita bersama Diskes dan Diskominfo HSS, BBPOM Banjarmasin telah mendatangi dua tempat sebagai sampel kawasan jual beli makanan, di Pasar Los Batu dan Wilayah Kampung Kuliner HSS," kata Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BBPOM Banjarmasin Rayhana di Kandangan, Kabupaten HSS, Jumat.

Dijelaskan Rayhana, pengambilan sampel dilakukan untuk mendeteksi zat berbahaya, seperti boraks, Rhodamine B atau pewarna sintetis berwarna merah, formalin, dan Metamin Yellow atau pewarna kuning.

Baca juga: BBPOM Banjarmasin temukan bahan berbahaya di jajanan Ramadhan

Dari 24 sampel yang terdiri dari kerupuk, pentol ayam kripsi, sirup mutiara, dan lainnya menunjukkan hasil negatif  atau tidak ada yang mengandung bahan berbahaya, dan memenuhi syarat aman untuk dikonsumsi.

Kepala Bidang PM dan SDMK Diskes HSS, Latipah menuturkan hasil tersebut menunjukkan masyarakat semakin sadar terhadap zat makanan berbahaya.

"Alhamdulillah dapat disimpulkan tingkat kesadaran masyarakat kita terhadap zat berbahaya di HSS, khususnya bagi para produsen makanan tergolong tinggi," ucap Latipah.

Baca juga: BBPOM Banjarmasin galakan program keamanan pangan tingkat desa

Menurut Latipah, hal ini penting untuk masyarakat di HSS, dan makanan yang disajikan masyarakat memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

Adapun dalam kegiatan ini, selain melakukan pengambilan sampel dan pengujian secara langsung, BBPOM Banjarmasin juga mengedukasi terhadap penjual makanan dan anak-anak yang berada di sekitar wilayah pengujian sampel makanan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023