Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Husada Borneo Banjarbaru, Kalimantan Selatan, meneliti ikan Haruan (Gabus) sebagai alternatif lauk pauk bagi anak bawah lima tahun kurang gizi.

Anggota tim peneliti STIKES Husada Borneo Yuliana Salman SSi M Biomed di Banjarbaru, Minggu mengatakan, dana penelitian berasal dari hibah penelitian Riset Intervensi Kesehatan (RIK).

"Penelitian diarahkan optimalisasi pemanfaatan pangan lokal ikan Haruan dan Kelakai sebagai alternatif lauk pauk balita gizi kurang di Kecamatan Martapura Timur, Banjar," ujarnya.

Ikan Haruan merupakan ikan yang banyak hidup di perairan Kalsel dan memiliki rasa yang gurih, sedangkan Daun Kelakai adalah pucuk daun yang berasal dari tanaman paku atau pakis.

Ia mengatakan, dana hibah yang diterima STIKES dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI tahun 2016 sebesar Rp99.990.000.

Dijelaskan, penelitian diarahkan ke Ikan Haruan dan Daun Kelakai sesuai salah satu tema riset intervensi kesehatan yaitu gizi masyarakat berbasis bahan makanan lokal.

"Kami melihat masalah gizi balita berhubungan langsung dengan kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsinya sehingga meneliti sebagai alternatif lauk," ungkapnya.

Menurut dia, proposal mereka lolos hingga tahap akhir sekaligus menjadi kebanggaan karena hanya proposal itu yang lolos bersaing dengan perguruan tinggi negeri dan swasta Kalimantan.

Ditekankan, riset intervensi kesehatan yakni riset pengembangan intervensi budaya kesehatan bersifat positif hasil pengetahuan budaya atau kearifan lokal di masyarakat.

"Tujuannya menunjang program KIA, gizi dan pemberantasan penyakit menular, penanggulangan penyakit tidak menular melalui pemberdayaan masyarakat," katanya.

Ketua STIKES Husada Borneso Husin Ners MPH mengatakan, pihaknya akan menerima mahasiswa S1 jurusan gizi, D3 perekam kesehatan, dan program D4 kebidanan sebanyak 150 orang.

"Pendaftaran mahasiswa baru awal Februari hingga akhir Agustus 2016 dan kami sudah melakukan promosi ke SMA-SMA di Kalsel, Kalteng maupun Kaltim," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016